Mohon tunggu...
Nisrina Nabihah
Nisrina Nabihah Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Menggambar

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Cerita Fantasi: Petualangan ke Dunia Magic (4)

29 Desember 2023   12:03 Diperbarui: 29 Desember 2023   12:41 270
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Episode yang lalu, Nisrina dan Rayen akhirnya menuju ke Kota Mati meski belum waktunya. Pada awalnya keduanya takut saat bertemu makhluk penghuni Kota Mati. Ternyata ketakutan mereka tidak terjadi. Salah satu makhluk penghuninya, yaitu Makhluk Penari menyambut kedatangan mereka dengan menari. Lalu makhluk itu meminta bantuan untuk mengevakuasi orang kota. Rayen terkejut karena dulu Nisrina pernah bilang kalau evakuasi akan terjadi di Hutan Mistis Kelp.

***

"Bukannya kamu bilang kalau ada tiga orang laki-laki, tapi kamu cuma beritahu dua orang laki-laki. Lagipula belum tentu mereka tersangkanya," kata Rayen.

"Ya emang sih. Tapi kita rahasiakan dahulu dari siapapun," jawab Nisrina.

"Oke, Nisrina. Sekarang apa yang harus kita lakukan?" tanya Rayen.

"Kita harus persiapkan Kota Mati ini untuk tempat evakuasi warga kota dan harus tampak seperti Kota Mati," jawab Nisrina.

"Oke. Ayo kita mulai."

Nisrina, Rayen dan makhluk penghuni Kota Mati tak berhenti mempersiapkan Kota Mati untuk evakuasi warga kota. 

Sudah dua bulan mereka bekerja. Mereka selalu kontak radio dengan tim lain. Hingga sampai sepuluh bulan mereka terus menyiapkan Kota Mati dan selama itu pula mereka tidak ketemu langsung dengan anggota tim lain. Itu membuat mereka hampir tidak saling mengenali dengan teman maupun keluarga mereka.

Dalam waktu sepuluh bulan itu hampir tidak ada serangan Monster Akar Hitam Urat Merah. Tapi kerajaan tetap siaga.

Setelah sebelas bulan akhirnya selesai juga tempat evakuasi. Tak ada markas penjahat di Kota Mati itu, seperti yang dikhawatirkan Nisrina.

Ratu tetapkan agar Nisrina dan Rayen untuk tetap waspada. Tak lupa Ratu meminta Nisrina untuk meramal seminggu sekali di kuali besi yang diberikan Ratu sepuluh bulan yang lalu.

Suatu hari ketika meramal ditemani Rayen dan pets mereka, Nisrina mendapatkan informasi aneh. Rayen bertanya kepada Nisrina, "kenapa, Nisrina?"

Nisrina menjawab, "Akar Hitam Urat Merah akan menyerang Kota Peri, Kota Baru dan Kota Buah dengan dahsyat di bulan April tanggal satu saat fajar."

Rayen kaget bukan kepalang. Nisrina minta Rayen untuk menghubungi Ratu dan Raja agar mulai evakuasi di bulan Maret tanggal dua puluh sembilan sampai tiga puluh karena akan ada serangan dahsyat di bulan April tanggal satu saat fajar."

Rayen segera menghubungi Raja dan Ratu lewat cermin sakti yang dibuat Nisrina saat akan pergi ke Kota Mati. Cermin sakti lain untuk teman-teman juga sudah disiapkan saat itu.

Raja dan Ratu yang mendapat informasi itu langsung memerintahkan prajurit untuk mengumumkan ke rakyat di kota bahwa rakyat agar evakuasi. Semua warga kota jadi panik dan bersiap-siap. Prajurit bilang kalau portal evakuasi segera muncul. Benar, tiba-tiba muncul portal evakuasi.

Dari portal itu muncul Nisrina, Rayen dan pet mereka. Lalu mereka bilang,"semua warga kota, tempat evakuasi kita ada penghuninya. Tapi tenang saja, makhluk-makhluk yang menghuni tempat evakuasi itu ramah."

Nisrina menggunakan sihir keajaiban gema. Dengan sihir itu suara mereka terdengar di Kota Peri, Kota Baru dan Kota Buah karena tiga kota paling dekat dengan istana. Orang-orang di kota itu jadi heran karena Nisrina dan Rini petnya muncul dalam bentuk manusia berjilbab.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun