Setelah sebelas bulan akhirnya selesai juga tempat evakuasi. Tak ada markas penjahat di Kota Mati itu, seperti yang dikhawatirkan Nisrina.
Ratu tetapkan agar Nisrina dan Rayen untuk tetap waspada. Tak lupa Ratu meminta Nisrina untuk meramal seminggu sekali di kuali besi yang diberikan Ratu sepuluh bulan yang lalu.
Suatu hari ketika meramal ditemani Rayen dan pets mereka, Nisrina mendapatkan informasi aneh. Rayen bertanya kepada Nisrina, "kenapa, Nisrina?"
Nisrina menjawab, "Akar Hitam Urat Merah akan menyerang Kota Peri, Kota Baru dan Kota Buah dengan dahsyat di bulan April tanggal satu saat fajar."
Rayen kaget bukan kepalang. Nisrina minta Rayen untuk menghubungi Ratu dan Raja agar mulai evakuasi di bulan Maret tanggal dua puluh sembilan sampai tiga puluh karena akan ada serangan dahsyat di bulan April tanggal satu saat fajar."
Rayen segera menghubungi Raja dan Ratu lewat cermin sakti yang dibuat Nisrina saat akan pergi ke Kota Mati. Cermin sakti lain untuk teman-teman juga sudah disiapkan saat itu.
Raja dan Ratu yang mendapat informasi itu langsung memerintahkan prajurit untuk mengumumkan ke rakyat di kota bahwa rakyat agar evakuasi. Semua warga kota jadi panik dan bersiap-siap. Prajurit bilang kalau portal evakuasi segera muncul. Benar, tiba-tiba muncul portal evakuasi.
Dari portal itu muncul Nisrina, Rayen dan pet mereka. Lalu mereka bilang,"semua warga kota, tempat evakuasi kita ada penghuninya. Tapi tenang saja, makhluk-makhluk yang menghuni tempat evakuasi itu ramah."
Nisrina menggunakan sihir keajaiban gema. Dengan sihir itu suara mereka terdengar di Kota Peri, Kota Baru dan Kota Buah karena tiga kota paling dekat dengan istana. Orang-orang di kota itu jadi heran karena Nisrina dan Rini petnya muncul dalam bentuk manusia berjilbab.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H