Menurut UU RI tahun 2009 No.25 bagian 6-7 mengatakan bahwa lingkungan keluarga merupakan unit terkecil dalam masyarakat, lingkungan keluarga adalah inti yang paling berpengaruh dalam perkembangan anak, sehingga setiap sikap, perilaku dan kebiasaan orang tua akan dilihat, dinilai, serta dijadikan contoh oleh anak. Lingkungan keluarga seharusnya menjadi tempat yang paling aman dan nyaman bagi anak dan anak bisa dengan mudah menyampaikan apa yang dirasakan tanpa harus mendapatkan penolakan seperti yang didapat dari lingkungan luar.
Komunikasi dalam lingkungan keluarga sangat penting sehingga hubungan antara orang tua dengan anak dan sebaliknya dapat berjalan dengan baik dan harmonis. menurut Andi Ilham Muchtar (2009) dalam penelitiannya kurangnya keharmonisan dalam rumah tangga menjadi salah satu faktor terjadinya konflik, konflik yang terjadi dalam ligkungan keluarga biasanya terjadi karena kurangnya komunikasi yang terjadi didalamnya. orang tua harus memiliki komunikasi yang baik dengan anak sehingga orang tua mengetahui apa yang dilakukan oleh anaknya, dan antara suami istri juga harus memiliki komunikasi yang baik sehingga terhindarnya sebuah konflik yang tidak dinginkan dihadapan anak.
Konflik yang terjadi dalam lingkungan keluarga dihadapan anak akan sangat berpengaruh terhadap kehidupan anak. konflik dapat terjadi karena adanya ketidakcocokan dan ketidakseimbangan antara individu, ataupun ada masalah lain seperti masalah di kantor, ekonomi, kurang memahami perasaan pasangan dan lain sebagainya.Â
Terkadang konflik ini tidak dapat dihindari karena masing-masing individu memiliki perasaan yang tidak tersampaikan dengan baik dan melampiaskannya tidak pada tempat dan waktu yang tepat.Â
Dan terkadang merasa bahwa anak tidak akan mengerti dan pada akhirnya secara tidak sengaja didengar atau bahkan menjadi tontonan oleh anak. Konflik orang tua yang terjadi di dalam rumah akan sangat berpengaruh negatif pada anak. berikut ini adalah beberapa pengaruh yang akan timbul dari pertengkaran orang tua di lingkungan keluarga:
1. Anak akan menjadi trauma
2. Anak akan memiliki denyut jantung yang cepat dan respon hormon stres
3. Anak akan menyalahkan dirinya sendiri atau merasa bersalah atas pertengkaran yang terjadi.
4. anak akan mudah mengalami depresi.
5. Anak akan berubah menjadi tertutup dan membatasi diri dalam bergaul
6. berkurangnya fokus belajar dan prestasi belajar di lingkungan sekolah akan menurun
7. Image orang tua akan berubah di mata anak
8. Anak akan rentan terjerumus kepada hal yang negatif
9. Anak akan berubah menjadi anak yang pesimis dan tidak percaya diri
10 Anak akan memiliki kepribadian yang tempramental
Ada beberapa hal yang bisa dilakukan pleh orang tua untuk mengurangi pengaruh negatif dari pertengkaran di hadapan anak:
1. Tidak bertengkar di area pandang dan dengar anak
2. Tidak melibatkan kekerasan fisik .
3. Sesegera mungkin menemukan solusi atas masalah
4. Memberikan kebebasan pada anak untuk tetap memiliki waktu bersama ibu dan ayahnya.
5. tetap memberikan kasih sayang kepada anak
6. meminta dampingan oleh psikolog.
berikut merupakan beberapa pengaruh dan cara menaggulangi pertengkaran orang tua terhadap anak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H