Mohon tunggu...
Nisriina Yogi Qurrotu Ainii
Nisriina Yogi Qurrotu Ainii Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi Membaca

Selanjutnya

Tutup

Financial

Dampak Ekonomi Adanya Penurunan Suku Bunga

18 Oktober 2024   12:39 Diperbarui: 18 Oktober 2024   12:49 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pemerintah dan Bank Indonesia memutuskan untuk menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 6% pada September di tahun 2024 sebagai bagian dari kebijakan moneter untuk mendukung dan memperkuat perekonomian nasional. Penurunan suku bunga adalah kebijakan moneter yang sering digunakan oleh bank sentral untuk merangsang pertumbuhan ekonomi. Penurunan suku bunga sering kali dianggap sebagai solusi  untuk menghadapi perlambatan ekonomi atau krisis keuangan. Akan tetapi, kebijakan ini memberikan dorongan bagi perekonomian,dari efek jangka pendek sampai efek jangka panjangnya. Penurunan suku bunga dapat mempengaruhi berbagai sektor mulai dari perbankan hingga pasar properti dengan harapan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat setelah periode ketidakpastian global dan perlambatan ekonomi di tahun-tahun sebelumnya. Kebijakan ini juga dapat memiliki dampak yang berbeda-beda tergantung kondisi ekonomi yang sedang dihadapi.

Dampak langsung dari penurunan suku bunga adalah meningkatnya kemampuan  perusahaan dan masyarakat untuk meminjam uang. Dengan biaya pinjaman yang lebih rendah,perusahaan bisa  berinvestasi untuk mengembangkan bisnisnya lebih luas,masyarakat cenderung meningkatkan konsumsi barang maupun jasa. Di sektor properti, permintaan rumah atau bangunan cenderung meningkat karena kredit perumahan maupun bangunan menjadi lebih terjangkau dari harga normalnya. Penurunan suku bunga juga dapat memicu aliran modal keluar ke negara lain yang menawarkan suku bunga lebih tinggi,yang pada gilirannya dapat melemahkan nilai tukar mata uang lokal. Kondisi ini menunjukan bahwa penurunan suku bunga ada manfaat dan ada pula risiko yang harus dikelola.

Secara keseluruhan, penurunan suku bunga memberikan dampak positif yaitu meningkatkan pertumbuhan ekonomi,mendorong performa ekspor impor,mengurangi pengangguran. Dan dampak negatif yaitu bank menghadapi risiko kredit macet lebih tinggi dan juga mempersempit margin bunga bersih. Di sisi lain juga adanya risiko seperti menurunnya profit dari sektor perbankan dan potensi melemahnya mata uang yang harus lebih diperhatikan. Perlu adanya evaluasi secara berkala dan juga pemantauan terhadap kondisi ekonomi global untuk memastikan moneter tetap efektif. Dengan pendekatan yang penuh kehati-hatian,penurunan suku bunga dapat menjadi alternatif alat yang efektif untuk mendorong dan menstabilkan pertumbuhan ekonomi local. Kebijakan ini juga harus diimbangi dengan strategi-strategi lain agar bisa menciptakan perekonomian yang berkelanjutan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun