Mohon tunggu...
Nisriinaa SausanButsainah
Nisriinaa SausanButsainah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi IPB University

Mahasiswa IPB University jurusan Agribisnis yang memiliki minat dibidang menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mahasiswa KKNT-Inovasi IPB Mengadakan Sosialisasi Pembuatan Silase di Desa Sambongrejo

27 Juli 2023   16:00 Diperbarui: 28 Juli 2023   11:40 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Masyarakat Desa Sambongrejo umumnya memiliki hewan ternak di rumahnya dan memberikan jerami sebagai pakan ternaknya pada musim kemarau. Pemberian jerami kepada ternak hanya bersifat mengenyangkan saja dan tidak memberikan nutrisi terhadap ternak itu sendiri.

"Masyarakat Desa Sambongrejo banyak yang memakai jerami buat pakan ternaknya kalau sudah memasuki musim kemarau," ujar Kayis, salah satu mahasiswa KKNT-Inovasi di Desa Sambongrejo.

Melihat hal tersebut, mahasiswa KKNT-Inovasi IPB melakukan sosialisasi serta praktik langsung mengenai pakan fermentasi (silase) dari limbah hijauan kepada masyarakat Desa Sambongrejo pada tanggal 24 Juli 2023 di Balai Desa Sambongrejo yang dihadiri oleh peternak Desa Sambongrejo.

Dalam sosialisasi ini mahasiswa KKNT-Inovasi IPB juga menjelaskan mengenai tujuan serta bagaimana cara membuat silase yang mudah. Tujuan dari pembuatan silase itu sendiri adalah mengawetkan pakan dengan cara fermentasi supaya dapat menambah daya simpan hijauan dengan tingkat kehilangan nutrisi yang lebih kecil bila dibandingkan dengan hanya dibiarkan saja dalam suhu ruang. Meskipun kualitas dari nutrisi silase tidak dapat sama dengan hijauan yang masih segar.

Pemberian silase kepada pakan ternak di musim kemarau lebih baik dan memenuhi nutrisi dibandingkan hanya diberikan jerami saja yang sifatnya mengenyangkan. Pembuatan silase sendiri sangat mudah, hanya membutuhkan limbah hijauan (limbah pertanian jagung, rumput gajah, dll), starter (dedak padi, molases, air gula), serta wadah (seperti drum, trash bag, atau wadah lain yang dapat tertutup rapat). Limbah hijauan di cacah terlebih dahulu menggunakan chopper atau alat pemotong lain seperti parang. Kemudian campurkan limbah hijauan tadi yang telah dicacah dengan starter secara merata. Lalu masukkan ke dalam wadah dan dipadatkan agar tidak ada udara didalam wadah kemudian ditutup rapat dan simpan selama 2-3 minggu.

Dok. pribadi
Dok. pribadi

"Pembuatan silase dapat dilakukan secara berkala sesuai dengan kebutuhan pakan ternak, pada saat proses fermentasi pertama sedang berlangsung dapat dilakukan pembuatan silase yang kedua. Sehingga ketika silase fermentasi pertama sudah habis dapat menggunakan hasil silase yang kedua, dan seterusnya," ujar Pak Budi Rimbawanto pemberi materi pada saat sosialisasi pembuatan silase dari limbah hijauan.

Antusiasme peternak Desa Sambongrejo sangat terlihat pada saat praktik langsung pembuatan silase dari limbah hijauan. Harapannya dengan adanya pelatihan ini dapat membantu masyarakat sekitar dalam penyediaan bahan pakan disaat musim kemarau.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun