Sesaat sebelum ia kembali, Lee Jiyoung sempat berteriak memanggil laki-laki itu di depan toko. Scene ini menggambarkan jika sebenarnya ia tak rela berpisah dengan sang kekasih.
3. Rasa cintanya yang begitu besar membuat ia ingin terus bersama sang kekasih
Rasa cinta Lee Jiyoung yang sangat tulus dan besar pada Kim Hyunmin bisa dilihat dari bagaimana perjuangannya untuk membuat lelaki itu sadar dari koma. Karena rasa cinta yang besar itulah Lee Jiyoung merasa sedih dan tak rela ketika ia harus berpisah dengan Kim Hyunmin.
Saat sang kekasih menemukan bola lampu miliknya, ia merasa kehilangan. Tak hanya itu saja, saat sebelum ia membawa Hyunmin ke toko lampu ia juga merasa iri pada para arwah yang saling mengingat dan bisa tinggal bersama.
Rasa cinta yang besar itulah yang membuat Jiyoung ingin tetap bersama Hyunmin. Sehingga, ia tetap mengikutinya dan menjadi hantu gentayangan di dunia nyata.
4. Ia meninggal dalam keadaan memendam rasa dendam dan kebencian
Saat jasad Lee Jiyoung dimasukkan ke dalam lemari penyimpanan jenazah, tiba-tiba saja pintunya tidak bisa dibuka. Seok Hui yang bertugas mengurusi jenazah mengatakan jika kemungkinan jenazahnya memiliki kebencian yang mendalam. Maka dari itu, ia memberi waktu selama tiga hari untuk jenazah Lee Jiyoung.
Namun, setelah tiga hari pintu tersebut akhirnya tetap tak bisa dibuka. Ia pun membuka paksa pintu penyimpanan jenazah tersebut.
Lalu, saat jenazahnya di bersihkan, Seok Hui yang bisa mendengarkan suara dari jenazah mendengar Lee Jiyoung mengungkapkan kekecewaan dan kekesalannya karena tak bisa diingat oleh Kim Hyunmin.