Malang - Kelompok 27 Gelombang 12 Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) Bhaktiku Negeri yang terdiri dari 5 anggota Mahasiswa Jurusan Agribisnis, Fakultas Pertanian-Peternakan, Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) melakukan edukasi pengolahan hasil pertanian kepada ibu-ibu Dusun Ketangi dengan membuat jamu beras kencur instan dimana pelaksanaanya bertempat di rumah Kepala Dusun Ketangi, Desa Tegalgondo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang. Â
Kegiatan pembuatan jamu beras kencur instan dilakukan bersama 15 ibu-ibu yang dipandu oleh Ibu Zulaikha selaku istri Kepala Dusun Ketangi. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Kamis (05/08/2021) Pukul 10.00 -- 12.00 WIB. Pelaksanaan program ini merupakan hasil koordinasi bersama Kepala Dusun Ketangi yang didasarkan pada rata-rata petani di dusun ketangi adalah petani padi serta terdapat pula beberapa ibu-ibu yang menjual jamu akan tetapi mereka tidak membuatnya sendiri melainkan membeli ke tengkulak kemudian dijual kembali.Â
Mahasiswa PMM UMM memilih jamu beras kencur instan (bubuk) dikarenakan jenis bubuk dapat tahan lebih lama dibandingkan jamu cair, yaitu sekitar 3 bulan. Jamu beras kencur instan juga lebih mudah dalam pengemasan maupun penyimpanan serta keuntungan yang didapatkan bisa 100% dari modal yang dikeluarkan. Kelompok PMM UMM juga membagikan video tutorial dan buku panduan pembuatan jamu beras kencur instan untuk membantu ibu-ibu mengembangkan bisnis jamu mereka.
Sangrai kemudian blander/tumbuk beras yang sudah direndam. Pisahkan sari kencur dari pati yang sudah diendapkan selama 1 jam. Tuangkan sari kencur ke wajan dan dimasak sambil terus diaduk sampai mendidih. Masukkan gula pasir dan beras. Apabila sari kencur mulai berbusa maka aduk dengan lebih cepat. Matikan kompor jika sari kencur sudah mulai mengkristal dengan tetap diaduk hingga menjadi bubuk. Blander dan saring bubuk beras kencur instan. Langkah terakhir kemas bubuk beras kencur instan.Â
Kelompok 27 gelombang 12 PMM UMM tidak hanya membantu dalam memberi edukasi pembuatan jamu beras kencur instan namun juga dalam hal marketing dengan membuatkan stiker logo dan botol kemasan produk. Â Melalui program ini Mahasiswa PMM UMM berharap dapat membantu ibu-ibu dusun ketangi dalam mengembangkan bisnisnya. Antusias dari ibu-ibu dusun ketangi juga sangat baik dilihat dari banyaknya peserta dan juga pertanyaan-pertanyaan yang muncul selama pelaksanaan edukasi tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H