Indonesia sekarang sedang dilanda oleh virus covid-19 yang muncul pada akhir tahun 2019, virus ini bisa dibilang virus yang mematikan karena tidak sedikit orang yang meninggal karena terkena atau terpapar virus covid-19 ini. Virus ini tidak hanya menyerang lansia atau orang yang sudah berumur, tetapi virus ini juga bisa menyerang anak-anak kecil dengan imun tubuh yang lemah. Oleh karena itu, pemerintah memberlakukan PSBB atau yang biasa kita sebut sebagai lockdown agar mengurangi mobilitas orang-orang.Â
Tenaga kesehatan Indonesia sangat kewalahan dengan kasus terpapar virus yang semakin hari semakin naik. Namun, banyak relawan yang membantu tenaga kesehatan di rumah sakit atau bahkan ada yang suka rela menyumbangkan mobilnya untuk dipakai mengantarkan jenazah yang meninggal di rumah sakit akibat terpapar virus covid-19. Semua orang diharuskan untuk memakai masker jika ingin kemana-mana, harus membawa handsanitizer juga dan senantiasa mencuci tangan dengan sabun. Kebijakan pemerintah tentang PSBB dan PPKM tidak hanya berdampak pada perekonomian masyarakat Indonesia tetapi juga berdampak pada dunia pendidikan di Indonesia.Â
Pendidikan merupakan aspek yang sangat penting untuk kemajuan negara bangsa Indonesia, karena dari pendidikan ini akan menghasilkan banyak anak bangsa yang cerdas, berkualitas dan juga mampu memecahkan masalah yang dihadapinya. Pendidikan memegang peran yang sangat penting untuk membentuk karakter anak bangsa. Pendidikan merupakan kunci pembangunan sumber daya manusia untuk Indonesia Emas 2045. Pendidikan yang akan menentukan masa depan bangsa Indonesia ini apakah menjadi bangsa yang maju, cerdas dan beradab di era globalisasi nanti.Â
Pendidikan di Indonesia saat ini masuk dalam pendidikan era society 5.0. Society 5.0 diperkenalkan pertama kali oleh pemerintah Jepang pada tahun 2019. Pendidikan era society 5.0 menjadi hal yang baru bagi kehidupan masyarakat di Indonesia. Era ini menjadi tantangan sekaligus peluang bagi masyarakat Indonesia terlebih para peserta didik untuk mengasah kemampuan berpikir kritisnya dan kemampuan menggunakan teknologi. Era society 5.0 juga menuntut kita untuk bisa memiliki kemampuan lebih dari satu atau biasa disebut dengan multitasking. Kita juga dituntut harus bisa memiliki soft skill, soft skill ini yang akan di butuhkan di perusahaan-perusahaan masa mendatang.Â
Society 5.0 ini mengacu pada pembelajaran dengan teknologi yang sudah berkembang pesat di kehidupan ini seperti robot untuk menggantikan tenaga pengajar dalam mengajar. Pada situasi pandemic covid-19 ini menjadi tantangan untuk tenaga pendidik ataupun orang tua peserta didik. Sistem pembelajaran daring yang belum dipersiapkan secara matang ini tentunya sangat berdampak pada metode pembelajaran yang dilakukan oleh tenaga pendidik begitu pun dengan penerimaan materi pembelajaran dari peserta didik yang sering kali tidak memahami materi yang di sampaikan.Â
Kita harus belajar cara berpikir analitis, kritis, dan kreatif yang disebut Higher Order Thinking Skills. Model pembelajaran yang digunakan untuk mengembangkan nalar kritis yaitu discovery learning, project based learning, problem based learning, dan inquiry learning. Discovery learning adalah pembelajaran penemuan, pembelajaran berbasis inkuiri dan konstruktivis. Project based learning adalah pembelajaran menggunakan proyek sebagai media. Problem based learning atau pembelajaran berbasis masalah adalah suatu pembelajaran yang memakai berbagai situasi bermasalah. Inquiry learning adalah pembelajaran proses pembentukan sendiri pengetahuan siswanya.Â
Tenaga pendidik dituntut harus melek terhadap teknologi dan memiliki kreatifitas yang tinggi untuk memberikan metode pembelajaran yang baik untuk para peserta didik. Tenaga pendidik atau seorang guru ini dituntut harus menguasai 4 kompetensi guru abad 21, yaitu kompetensi pedagogic, kompetensi sosial, kompetensi kepribadian, dan kompetensi professional. Orang tua juga menjadi peran yang sangat penting untuk keberlangsungan pembelajaran peserta didik terutama pada anak sekolah dasar. Orang tua harus bisa menjelaskan materi yang diberikan oleh guru dan membantu untuk mengerjakan tugas yang diberikan kepada peserta didik. Orang tua juga harus bisa memberi fasilitas yang baik untuk melakukan pembelajaran ini.Â
Jadi pada era pendidikan society 5.0 saat ini, kita harus bisa menggunakan teknologi dengan sebaik mungkin. Kita juga harus bisa berfikir kritis dan dituntut untuk memilki kemampuan lebih atau multitasking. Tenaga pendidik dan orangtua harus bisa bekerja sama dengan baik demi menunjang keberhasilan pembelajaran ini.
Referensi
Siahaan, M. (2020). Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap Dunia Pendidikan. Jurnal Kajian Ilmiah, 1(1), 73--80. https://doi.org/10.31599/jki.v1i1.265Â
Faulinda Ely Nastiti, Aghni Rizki Nimal Abdu. Edcomtech 5(1), 61-66, 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H