3. AKTIVA TETAP
Aset yang digunakan dalam operasional perusahaan dalam jangka waktu yang lebih lama. Aktiva tetap berwujud memiliki fisik, misalnya mesin, kendaraan, bangunan, dan sebagainya. Aktiva tetap mengalami penyusutan setiap tahunnya dan harus dihitung dalam pembukuan.
4. AKTIVA TETAP TAK BERWUJUD
Aktiva tetap tak berwujud merupakan aktiva dengan jangka waktu kepemilikan yang lama tanpa bentuk fisik, tidak untuk dijual dan sangat berguna dalam operasi perusahaan disebut dengan aktiva tetap tak berwujud (intangible asset). Intangible asset dapat berupa paten, hak cipta dan goodwill.
Dalam menganalisis neraca, selalu ada keseimbangan antara aktiva (aset) dan pasiva (liabilitas dan ekuitas) karena prinsip dasar akuntansi yang dikenal sebagai persamaan akuntansi. Prinsip ini dinyatakan sebagai:
Aset = Liabilitas + Ekuitas. Penjelasannya lainnya yaitu:
1. Prinsip Dasar Akuntansi:Â Setiap transaksi keuangan yang terjadi di perusahaan mempengaruhi aset, liabilitas, atau ekuitas. Untuk setiap penambahan aset, harus ada sumber pendanaan yang sama, baik dari utang (liabilitas) atau investasi pemilik (ekuitas).
2. Keseimbangan: Neraca disusun berdasarkan prinsip ini untuk memastikan bahwa setiap perubahan dalam aset juga tercermin dalam liabilitas atau ekuitas. Ini menciptakan keseimbangan yang menunjukkan bahwa perusahaan didanai oleh utang dan modal pemilik.
3. Transaksi Berpengaruh: Ketika perusahaan membeli barang dengan uang tunai, aset (persediaan) meningkat sementara kas (aset) berkurang, sehingga total aset tetap sama. Jika perusahaan meminjam uang, liabilitas akan meningkat, dan aset juga meningkat sejalan dengan penambahan kas.
KESIMPULAN
Laporan keuangan perusahaan, khususnya neraca, merupakan alat penting yang mencerminkan posisi keuangan suatu perusahaan pada suatu waktu tertentu. Neraca menggabungkan informasi tentang aset, kewajiban, dan ekuitas, memberikan gambaran yang jelas mengenai kesehatan finansial perusahaan. Pihak-pihak yang berkepentingan, seperti manajemen, investor, kreditor, pemegang saham, regulator, dan analis pasar, memanfaatkan neraca untuk membuat keputusan yang strategis dan informasional.
Dalam neraca, keseimbangan antara aktiva dan pasiva tercermin melalui prinsip akuntansi yang mendasarinya, yaitu persamaan akuntansi (Aset = Liabilitas + Ekuitas). Komponen aktiva meliputi aktiva lancar, investasi jangka panjang, aktiva tetap, dan aktiva tetap tak berwujud, sedangkan pasiva mencakup semua kewajiban perusahaan. Dengan pemahaman yang baik tentang laporan keuangan, perusahaan dapat mengelola sumber daya dengan lebih efektif dan transparan, memastikan keberlanjutan dan pertumbuhan yang positif.