Mohon tunggu...
Anisa Aulia
Anisa Aulia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Diponegoro

hobi saya melukis dan menonton film, konten favorit yang sering saya lihat berupa karya seni lukis dan beberapa review film serta fotografer.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Mahasiswa KKN TIM I UNDIP Melakukan Sosialisasi Perbedaan Stunting dan Gizi Buruk

9 Februari 2023   13:29 Diperbarui: 9 Februari 2023   13:32 560
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mahasiswa KKN TIM I UNDIP Melakukan Sosialisasi Perbedaan Stunting dan Gizi Buruk

Seperti yang kita ketahui, stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak balita (bayi di bawah 5 tahun) akibat dari kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek atau kerdil dibanding anak seusianya. Di Indonesia, angka stunting sendiri masih perlu perhatian. Tingginya angka stunting dapat mengakibatkan banyak kerugian bagi tumbuh kembang anak. Salah satunya terkait kesehatannya kedepan. Anak dengan penyakit stunting mudah sekali terserang penyakit, kurang energi sehingga lemas, dan mengakibatkan anak tertinggal pengetahuannya dibanding anak seusianya.

Dari data Stunting tahun 2022 Puskesmas Talun, Desa Donowangun menduduki posisi tertinggi ke-2 untuk angka Stunting tingkat Kecamatan Talun. Hal ini dikarenakan kurangnya pengetahuan ibu atau calon ibu mengenai kesehatan gizi sebelum kehamilan hingga masa nifas. Terbatasnya layanan kesehatan seperti pelayanan antenatal dan postnatal di Desa Donowangun terbilang rendah.  Serta, rendanya akses sanitasi dan air bersih juga menyebabkan tingginya angka stunting di desa ini. Maka dari itu, saya sebagai mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat UNDIP yang sedang melakukan KKN di desa ini, melakukan program Edukasi Stunting Kepada Masyarakat di Desa Donowangun. Dengan edukasi ini, masyarakat diharapkan dapat lebih memahami stunting dan memperhatikan kesehatan anak-anaknya.

Mahasiswa KKN TIM I UNDIP Melakukan Sosialisasi Perbedaan Stunting dan Gizi Buruk
Mahasiswa KKN TIM I UNDIP Melakukan Sosialisasi Perbedaan Stunting dan Gizi Buruk

Isi dari kegiatan Edukasi Stunting Kepada Masyarakat di Desa Donowangun ini antara lain, menjelaskan perbedaan stunting dengan gizi buruk, yang mana masyarakat masih sering bingung antara stunting dan gizi buruk. Sebenarnya, stunting dan gizi buruk tidak dapat dipisahkan. Gizi buruk merupakan penyebab utama stunting, bedanya stunting hanya bisa dilihat saat anak usia 2 tahun. Lain halnya dengan gizi buruk, yang mana bisa terlihat sedari bayi dilahirkan. Tak hanya menjelaskan perbedaan stunting dan gizi buruk, saya menjelaskan juga penyebab stunting, ciri-ciri anak stunting, pengobatan, serta pencegahannya.

Mahasiswa KKN TIM I UNDIP Melakukan Sosialisasi Perbedaan Stunting dan Gizi Buruk
Mahasiswa KKN TIM I UNDIP Melakukan Sosialisasi Perbedaan Stunting dan Gizi Buruk

Dalam kegiatan ini berjalan dengan lancer dan masyarakat sangat antusias mendengarkan penyampaian saya terkait stunting yang perlu diperhatikan di desa ini. Saya, sangat berharap angka stunting Desa Donowangun menurun dan bahkan tidak ada lagi. Setelah acara edukasi tersebut selesai, saya sebagai mahasiswa KKN Tim I Universitas Diponegoro melakukan sesi pemberian poster terkait stunting secara simbolis kepada Ibu Lurah Desa Donowangun, yang mana selanjutnya akan ditempel di papan Balai Desa setempat.

Penulis                            : Anisa Aulia

Program Studi             : Kesehatan Masyarakat

Dosen Pembimbing   : Heri Sugito, M.Sc.

                                             Nenik Woyanti., S.E., M.Si.

                                             Muhammad Iqbal Fauzan, S.P., M.Si.

Lokasi KKN                    : Desa Donowangun, Kec. Talun, Kab. Pekalongan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun