Mohon tunggu...
Nisatun Alfi
Nisatun Alfi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi membaca

Selanjutnya

Tutup

Parenting

Dampak Strict Parents bagi Gen Z

27 Juni 2024   23:40 Diperbarui: 27 Juni 2024   23:51 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

Orang tua strict, juga dikenal sebagai orang tua otoriter, adalah mereka yang menerapkan pola asuh dengan ciri-ciri sebagai berikut:
1.Menetapkan banyak aturan dan ekspektasi yang ketat untuk anak-anak mereka. Aturan ini bisa mencakup berbagai aspek kehidupan anak, seperti jam belajar, aktivitas, pergaulan, dan bahkan pilihan pakaian.
2.Menuntut kepatuhan mutlak dari anak-anak mereka. Orang tua strict biasanya tidak memberikan banyak ruang untuk negosiasi atau diskusi. Anak-anak diharapkan untuk mengikuti aturan tanpa pertanyaan.
3.Menggunakan hukuman sebagai cara utama untuk mendisiplinkan anak-anak mereka. Hukuman ini bisa berupa hukuman fisik, teguran lisan, atau pembatasan hak istimewa.
4.Kurang memberikan kasih sayang dan pujian kepada anak-anak mereka. Orang tua strict mungkin lebih fokus pada kekurangan dan kesalahan anak daripada pencapaian dan usaha mereka.
Orang tua strict biasanya memiliki keyakinan bahwa pola asuh yang ketat ini penting untuk membantu anak-anak mereka menjadi sukses dan bertanggung jawab. Mereka mungkin percaya bahwa anak-anak perlu diajari disiplin dan kontrol sejak usia dini.
Namun, penting untuk dicatat bahwa pola asuh strict dapat memiliki dampak negatif pada anak-anak

Dampak Negatif Strict Parents (Orang Tua Ketat) Bagi Gen Z

Orang tua strict (ketat) menerapkan pola asuh dengan aturan dan ekspektasi yang tinggi,menuntut kepatuhan mutlak,dan menggunakan hukuman sebagai cara utama untuk mendisiplinkan anak.

Meskipun orang tua strict  mungkin memiliki niat baik untuk membantu anak-anak mereka sukses dan bertanggung jawab, pola asuh ini dapat memiliki dampak negatif yang signifikan pada Gen Z, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Berikut beberapa dampak negatif yang perlu diperhatikan:

A. Dampak Emosional dan Psikologis:

1.Kecemasan dan Depresi:Gen Z yang dibesarkan oleh orang tua strict  lebih rentan mengalami kecemasan dan depresi. Hal ini karena mereka mungkin merasa tertekan untuk memenuhi ekspektasi orang tua yang tinggi dan takut untuk membuat kesalahan.
2. Rendahnya Harga Diri:Orang tua strict  sering kali kritis terhadap anak-anak mereka dan fokus pada kekurangan mereka. Hal ini dapat membuat Gen Z merasa tidak berharga dan tidak percaya diri dengan kemampuan mereka.
3.Kurangnya Kemampuan Mengatasi Masalah:Orang tua strict  mungkin tidak memberikan Gen Z kesempatan untuk belajar bagaimana menyelesaikan masalah sendiri. Hal ini dapat membuat Gen Z menjadi tidak mandiri dan kesulitan untuk menghadapi tantangan dalam hidup.
4.Masalah Keterikatan dan Kepercayaan:Gen Z yang dibesarkan oleh orang tua strict  mungkin memiliki kesulitan untuk membentuk hubungan yang sehat dengan orang lain. Hal ini karena mereka mungkin merasa tidak aman dan tidak percaya pada orang lain.

B.Dampak Perilaku:

1.Perilaku Pemberontak:Gen Z yang dibesarkan oleh orang tua strict  mungkin lebih mudah memberontak terhadap aturan dan ekspektasi orang tua. Hal ini dapat menyebabkan mereka terlibat dalam perilaku berisiko seperti penyalahgunaan narkoba, alkohol, dan seks bebas.
2.Agresivitas:Gen Z yang dibesarkan oleh orang tua strict  mungkin lebih mudah marah dan agresif. Hal ini karena mereka mungkin belajar bahwa agresivitas adalah cara yang efektif untuk mengatasi masalah.
3.Kesulitan Bersosialisasi:Gen Z yang dibesarkan oleh orang tua strict  mungkin memiliki kesulitan untuk bersosialisasi dengan anak-anak lain. Hal ini karena mereka mungkin merasa tidak nyaman atau malu untuk mengekspresikan diri mereka.

C.Dampak Fisik:

1.Masalah Kesehatan Fisik:Gen Z yang dibesarkan oleh orang tua strict  mungkin lebih rentan mengalami masalah kesehatan fisik seperti sakit kepala, sakit perut, dan tekanan darah tinggi. Hal ini karena mereka mungkin mengalami stres kronis akibat tekanan dari orang tua.

Penting untuk dicatat bahwa tidak semua Gen Z yang dibesarkan oleh orang tua strict  akan mengalami semua dampak negatif ini. Dampak yang dialami oleh setiap Gen Z akan berbeda-beda tergantung pada berbagai faktor, seperti kepribadian Gen Z, cara orang tua menerapkan kedisiplinan, dan kualitas hubungan antara orang tua dan Gen Z.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun