2) setelah membaca siswa akan dilatih menyimpulkan isi kandungan cerita sastra tersebut untuk mengetes kemampuan siswa;Â
3) Mengkondisikan agar kelas ramah akan sastra. Ramah sastra ini ditunjukan dengan mengembangkan budaya memajang karya sastra siswa. Dengan ini, siswa akan semangat menciptakan sastra yang dimilikinya karena semua siswa mendapat kesempatan untuk menjadi perhatian. Agar tercipta suasana yang kompak dan dinamais peneliti melakukan pemajangan secara serentak bagi seluruh karya siswa. Dengan memberikan tugas secara bergantian, misalnya pembagian tugas meliputi puisi, cerpen, cerita bergambar, pentun, komik dan lainnya;Â
4) Mengupayakan lingkungan sekolah yang sosial efektif. Memberikan pengakuan atas pencapaian siswa, seperti memberikan penghargaan, penyelenggarakan kegiatan lomba karya sastra. Upaya lingkungan sekolah terhadap karya siswa dengan memberikan respon terhadap karya siswa;Â
5) Menciptakan sekolah agar menjadi lingkungan akademik yang bersastra. Sekolah membuat perencanaan membentuk tim khusus penanganan siswa yang memiliki kemampuan bersastra, sehingga mudah dalam mengembangkan bakat sastra siswa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H