ia tak pernah berhenti walau sejenak..
tak pernah istirahat walau sesaat..
itu semua yang selalu kurasa..
angan dan bayang akan masa esok masih suram..
terlalu takut bahkan untuk maju pun mundur..
terlalu jauh sudah untuk menyerah
namun terlalu jauh pula untuk sekedar kedepan melangkah..
aku terlalu pengecut untuk melihat mentari pagi..
pun dengan gelapnya malam..
hidup dalam bayang ekspektasi semu
bertemankan kehampaan pun sunyi
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!