Di Indonesia memiliki rumah tinggal milik sendiri menjadi standar kesuksesan seseorang. Menteri Keuangan Indonesia memprediksi bahwa masyarakat Indonesia kedepannya akan kesulitan untuk membeli rumah. Lho kok bisa begitu?
Beberapa bank sentral meningkatkan suku bunga akibat krisis ekonomi global. Naiknya suku bunga otomatis membuat bunga Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) melambung tinggi dong.
Sebenarnya ada sejumlah trik yang bisa kamu terapkan sebelum mengajukan KPR. Berikut merupakan konsep KPR yang harus kamu pahami lebih awal
-
Mulai Berburu Bank Yang Menawarkan Suku Bunga KPR Secara Kompetitif
Alokasikan waktumu khusus untuk berburu bank dengan KPR rendah. Umumnya bank menawarkan harga promo kredit rumah lho. Kamu harus manfaatkan momen ini sebaik mungkin agar angsuran rumah menjadi lebih murah.
Ada bank yang sering menawarkan berbagai macam pilihan promo KPR seperti Bank BRI, Bank BNI, Â Bank Mandiri, Bank BTN dan Bank BCA.
Konsep KPR Kedua, Bayarlah Uang Down Payment (DP) Sebanyak Mungkin
Membayar uang DP dalam jumlah sebanyak mungkin akan membuat angsuran rumah yang dibayar tiap bulannya menjadi lebih kecil dan suku bunganya pun rendah. Tentu saja hal ini akan membantu mengurangi beban keuanganmu. Selain itu membayar dengan DP besar akan membuat bank lebih cepat menyetujui pengajuan KPR kamu.
Manfaatkan Promo Fixed Bunga Paling Rendah
Dalam dunia KPR, dikenal macam-macam jenis suku bunga. Salah satunya Suku bunga KPR tetap (fixed). Fixed rate dibebankan kepada debitur dengan patokan angka tertentu dalam jangka tertentu. Rajin-rajinlah mencari promo fixed bunga yang ditawarkan oleh bank. Pilih fixed rate yang serendah mungkin.
Kalian juga bisa mempertimbangkan lagi untuk mengambil fixed rate yang ditawarkan dalam KPR Syariah teman-teman. Semua memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri baik Kredit Bank Konvensional dan Kredit Bank Syariah.
Kredit rumah milik Bank Konvensional terlihat terjangkau tetapi suku bunganya naik turun.
Ambil Tenor Cicilan Sependek Mungkin
Tenor dapat diartikan masa pelunasan kredit rumah. Tenor yang panjang bisa berlangsung 15 hingga 20 tahun, sedangkan tenor yang pendek jika jangka kreditnya di bawah 10 tahun.Â
Mengambil tenor jangka akan mengurangi rasa khawatir yang berlebihan. Kondisi keuangan masa depan seseorang sangat sulit diprediksi. Kita tidak tahu apa saja yang mungkin terjadi dalam jangka waktu itu. Bisa saja finansial makin sejahtera atau sebaliknya. Siapa tau di masa itu terjadi resesi, hidup akan lebih sulit karena masih ada tanggungan pelunasan kredit.
Nah berikut konsep kredit rumah yang wajib diketahui lebih awal agar kamu terbebas dari jebakannya. Tentukan langkahmu mulai dari sekarang!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H