Samantha, atau yang akrab dipanggil Sam, adalah mahasiswi tahun kedua di sebuah universitas ternama. Dia dikenal sebagai sosok yang ceria dan mudah bergaul. Namun, di balik keceriaannya, Sam menyimpan perasaan yang dalam kepada seorang kakak tingkat bernama Reyhan. Reyhan adalah mahasiswa tahun ketiga yang sangat populer di kampus, bukan hanya karena ketampanannya, tetapi juga karena kecerdasan dan kebaikan hatinya.
Sam pertama kali bertemu Reyhan saat mengikuti kegiatan orientasi mahasiswa baru. Saat itu, Reyhan adalah salah satu panitia yang bertugas. Sikap ramah dan perhatian Reyhan membuat Sam merasa nyaman dan tertarik padanya. Sejak saat itu, Sam selalu mencari cara untuk bisa lebih dekat dengan Reyhan, meski hanya untuk sekedar berbincang.
Waktu berlalu, dan Sam semakin sering bertemu Reyhan, terutama dalam kegiatan-kegiatan organisasi kampus yang mereka ikuti. Sam selalu berusaha untuk terlihat menarik di hadapan Reyhan, baik dengan cara berpakaian yang rapi maupun dengan mengikuti kegiatan yang sama.
Suatu hari, kampus mengadakan acara bakti sosial di sebuah desa terpencil. Sam tahu bahwa Reyhan adalah salah satu koordinator acara tersebut, dan ini adalah kesempatan emas baginya untuk bisa lebih dekat dengan Reyhan. Dengan penuh semangat, Sam mendaftar sebagai salah satu relawan.
Di desa tersebut, Sam bekerja keras, bukan hanya untuk membantu masyarakat, tetapi juga untuk mendapatkan perhatian Reyhan. Usahanya tidak sia-sia, karena Reyhan mulai memperhatikannya. Mereka sering berbincang di sela-sela kesibukan, dan Sam merasa ada harapan untuk perasaannya.
Setelah acara bakti sosial selesai, hubungan Sam dan Reyhan semakin dekat. Mereka sering bertukar pesan dan menghabiskan waktu bersama, baik itu belajar di perpustakaan maupun sekedar minum kopi di kantin kampus. Sam merasa sangat bahagia, dia berpikir bahwa Reyhan juga memiliki perasaan yang sama dengannya.
Suatu hari, Reyhan mengajak Sam untuk berjalan-jalan di taman kampus. Mereka berbicara tentang banyak hal, mulai dari pelajaran hingga impian mereka di masa depan. Saat itu, Sam merasa bahwa inilah saat yang tepat untuk mengungkapkan perasaannya.
"Reyhan, ada sesuatu yang ingin aku sampaikan," kata Sam dengan gugup.
"Ada apa, Sam?" Reyhan menatapnya dengan senyum yang hangat.
"Aku... aku suka kamu," ungkap Sam dengan suara bergetar.