Mohon tunggu...
ANNISA SHALSABILLA SUKMA
ANNISA SHALSABILLA SUKMA Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa UIN RF sekaligus Wartawan kampus LPM Ukhuwah

Hobi saya menulis artikel dan desain grafis

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Pilihan

Toga: Antara Kesakralan dan Evolusi Penggunaan di Berbagai Jenjang Pendidikan di Indonesia

23 Juni 2024   18:20 Diperbarui: 23 Juni 2024   18:42 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Toga, atau seragam wisuda, selama ini telah menjadi simbol kebanggaan dan kesakralan dalam upacara kelulusan di berbagai jenjang pendidikan tinggi di Indonesia, seperti sarjana, magister, dan doktoral. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, fenomena penggunaan toga tidak lagi terbatas pada jenjang pendidikan tinggi setara universitas, melainkan juga merambah ke jenjang pendidikan menengah (SMA, SMP, bahkan SD). Hal ini menimbulkan pro dan kontra di masyarakat terkait hilangnya kesakralan tradisi toga. Artikel ini akan mengulas secara mendalam tentang evolusi penggunaan toga di Indonesia, serta pro dan kontra terkait fenomena ini.

Sejarah dan Makna Toga dalam Konteks Tradisi Pendidikan

Toga memiliki akar sejarah yang dalam dalam tradisi akademis Barat. Di zaman Romawi kuno, toga adalah pakaian seremonial yang dikenakan oleh orang-orang terkemuka atau sarjana. Seiring perkembangan zaman, penggunaan toga berkembang menjadi simbol penting dalam upacara kelulusan di banyak negara, termasuk Indonesia. Toga tidak hanya mencerminkan kehormatan akademis, tetapi juga menandai akhir dari suatu masa belajar dan awal dari perjalanan baru dalam kehidupan siswa.

Tradisi penggunaan toga di Indonesia pada awalnya terbatas pada jenjang pendidikan tinggi, terutama pada acara wisuda perguruan tinggi (S1). Penggunaan toga pada tingkat ini memiliki makna yang dalam sebagai simbol dari upaya belajar keras selama bertahun-tahun dan pencapaian akademis yang luar biasa. Pada saat yang bersamaan, penggunaan toga di S1 juga menjadi momen kebanggaan bagi keluarga dan teman-teman yang menyaksikan.

Evolusi Penggunaan Toga di Berbagai Jenjang Pendidikan

Namun, dalam beberapa dekade terakhir, penggunaan toga mulai meluas ke berbagai jenjang pendidikan lain di Indonesia. Salah satu perubahan signifikan adalah penggunaan toga di tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA). Banyak sekolah menengah atas di Indonesia sekarang mengadakan upacara kelulusan dengan mengenakan toga sebagai bagian dari seremoni mereka. Toga yang digunakan di SMA biasanya mengikuti desain yang mirip dengan yang digunakan di perguruan tinggi, meskipun sering kali lebih sederhana dalam detail dan aksesori.

Perlu dicatat bahwa penggunaan toga di SMA bukanlah fenomena baru secara global. Di beberapa negara lain, penggunaan toga di sekolah menengah atas telah menjadi tradisi yang mapan. Namun, di Indonesia, ini adalah perkembangan yang cukup baru dan menarik perhatian banyak pihak terkait dengan dampaknya terhadap kesakralan tradisi toga.


Selain SMA, beberapa sekolah menengah pertama (SMP) dan bahkan sekolah dasar (SD) di Indonesia juga mulai mengadopsi penggunaan toga dalam upacara kelulusan mereka. Meskipun desainnya lebih sederhana dan terkadang lebih berwarna, penggunaan toga di SMP dan SD tetap menandai pentingnya momen kelulusan dalam kehidupan pendidikan anak-anak.

Pro dan Kontra terkait Perluasan Penggunaan Toga

Dengan adopsi yang semakin luas ini, muncul pro dan kontra di kalangan masyarakat terkait hilangnya kesakralan tradisi toga. Berikut adalah beberapa argumen yang umumnya disampaikan:

Pro:

1. Merayakan Pencapaian
Penggunaan toga di semua jenjang pendidikan menunjukkan bahwa pencapaian akademis dan momen kelulusan diakui dan dirayakan di semua tingkatan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun