Mohon tunggu...
shailla nisa lidiawati
shailla nisa lidiawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Pancasakti Tegal

traveling

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Sistem Pengendalian Manajemen (SPM) dalam Organisasi

27 Oktober 2024   12:59 Diperbarui: 27 Oktober 2024   13:00 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Peran Sistem Pengendalian Manajemen (SPM) dalam Organisasi

Sistem Pengendalian Manajemen (SPM) adalah alat yang esensial dalam organisasi untuk memastikan bahwa tujuan strategis tercapai dengan cara yang efisien dan efektif. SPM tidak hanya berfungsi sebagai mekanisme pengawasan, tetapi juga sebagai pendorong budaya kerja yang positif dan produktif. Berikut adalah beberapa peran utama SPM dalam organisasi.

1. Meningkatkan Transparansi dan Komunikasi

Salah satu manfaat utama dari penerapan SPM adalah peningkatan transparansi di dalam organisasi. Dengan sistem pengendalian yang baik, setiap bagian dari organisasi dapat mengetahui tanggung jawab mereka dan bagaimana kinerja mereka diukur. Hal ini mendorong terciptanya budaya komunikasi yang terbuka dan konstruktif, di mana manajer dapat menerima laporan kinerja secara teratur dan mengidentifikasi area yang memerlukan perbaikan.Transparansi juga membantu mengurangi potensi konflik antar-departemen. Ketika semua bagian organisasi memiliki pemahaman yang sama tentang tujuan dan standar yang harus dicapai, risiko gesekan atau salah paham dapat diminimalisasi. Komunikasi yang lebih baik mempercepat proses penyelesaian masalah dan memastikan tidak ada tugas yang tertunda karena kurangnya informasi atau koordinasi.

2. Pengukuran Kinerja yang Akurat

SPM menyediakan alat ukur kinerja yang akurat, seperti Key Performance Indicators (KPI) atau Balanced Scorecard. Ini memungkinkan organisasi untuk menilai sejauh mana individu, tim, dan keseluruhan organisasi mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dengan pengukuran yang objektif, tindakan korektif dapat diambil dengan cepat untuk menutup kesenjangan antara target dan realisasi.Misalnya, dalam industri jasa seperti perbankan atau kesehatan, KPI digunakan untuk menilai kualitas pelayanan dan kepuasan pelanggan. Jika ada penurunan dalam skor kepuasan pelanggan, SPM akan membantu manajemen untuk segera mengidentifikasi penyebabnya dan mengambil langkah perbaikan.

3. Membangun Budaya Kerja Berorientasi Hasil

Dalam dunia bisnis yang semakin kompetitif, SPM berperan penting dalam menciptakan budaya kerja yang efisien dan produktif. Dengan menerapkan SPM, organisasi dapat memastikan bahwa setiap karyawan bekerja sesuai dengan standar yang ditetapkan dan memiliki akuntabilitas terhadap tugas mereka. Selain itu, SPM juga memberikan kerangka kerja untuk beradaptasi dengan perubahan lingkungan eksternal.Transparansi, pengukuran kinerja yang akurat, dan fokus pada hasil adalah elemen penting yang dapat ditingkatkan dengan SPM. Semua ini berkontribusi terhadap pencapaian kesuksesan organisasi dalam jangka panjang.

4. Pengendalian Disiplin Kerja

SPM membantu menjaga disiplin operasional sehari-hari dengan menetapkan prosedur terstruktur untuk setiap aktivitas. Setiap karyawan diberi target kinerja yang harus dicapai, yang biasanya diukur secara berkala. Dengan adanya standar ini, karyawan dapat mengevaluasi apakah pekerjaan berjalan sesuai rencana atau tidak. Ketika terjadi penyimpangan, SPM memberikan panduan tentang langkah-langkah perbaikan yang harus diambil.

Kesimpulan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun