Mohon tunggu...
Khairunisa Maslichul
Khairunisa Maslichul Mohon Tunggu... Dosen - Profesional

Improve the reality, Lower the expectation, Bogor - Jakarta - Tangerang Twitter dan IG @nisamasan Facebook: Khairunisa Maslichul https://nisamasan.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

Ketika Petinju Terpaksa Menjadi Cat Lovers dalam Film "Neko Nanka Yondemo Konai"

18 Februari 2024   23:52 Diperbarui: 20 Februari 2024   19:13 1030
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kucing mengubah boxer menjadi cat lovers (Ilustrasi 2: Cine Material)

Di bulan Februari 2024 ini, ada dua film Jepang tentang kucing yang (lumayan) mirip dengan pengalaman saya bersama dua ekor kucing di rumah. Film pertama yaitu "Kimi to Boku" dapat dibaca ulasannya di sini, sementara itu film kedua yaitu "Neko Nanka Yondemo Konai/NNYK (Cats Don't Come When You Call/Kucing itu kalau dipanggil pun tidak datang)" diulas kisahnya pada artikel ini.

Sang tokoh utama yaitu petinju amatir bernama Mitsuo Sugita (Shunsuke Kazama) dikisahkan sedang berjuang menjadi petinju profesional yang telah menjadi mimpinya sejak kecil. Di film yang dirilis tahun 2016 ini, Mitsuo hidup bersama kakak laki-lakinya yaitu mangaka atau penulis manga (Takeshi Tsuruno) dalam satu apartemen karena Mitsuo belum memiliki penghasilan sendiri.

Hal itu tentu membuat Mitsuo cuek dengan sepasang anak kucing yang dibiarkan di jalan. Eh, siapa sangka, abangnya malah membawa pulang kedua kittens itu untuk dirawat Mitsuo yang tak menyukai kucing.

Kucing mengubah boxer menjadi cat lovers (Ilustrasi 2: Cine Material)
Kucing mengubah boxer menjadi cat lovers (Ilustrasi 2: Cine Material)

Mulai saat itulah, film NNYK yang disutradarai oleh Toru Yamamoto ini pun sukses membuat penonton penasaran dengan jalan cerita selanjutnya. Akting kedua ekor kucing yaitu Chi (kucing belang betina) dan Kuro (kucing hitam jantan) sepanjang durasi film pun sangat menggemaskan, keren lho!

Sebagai pemilik sepasang kucing yaitu Wawan dan Buban, saya pun paham bangedh keseruan (plus kerepotan hehehe...) saat merawat keduanya seperti yang dialami tokoh Mitsuo dengan kucing Chi dan Kuro. Oleh karena itulah, film berdurasi 103 menit ini patut dilihat tak hanya oleh cat lovers, namun juga para penonton yang tidak (atau belum) menyukai kucing.  

Film Jepang yang bertemakan kucing memang lebih membumi (Ilustrasi 1: Amazon.com)
Film Jepang yang bertemakan kucing memang lebih membumi (Ilustrasi 1: Amazon.com)

Melatih Kesabaran bersama Kucing

Mitsuo yang pernah merawat anjing tentu tahu benar bahwa kucing itu tak sepenurut anjing saat dipanggil maupun diperintah. Kita pun dapat menonton kekesalan Mitsuo di awal film saat Chi dan Kuro susah diatur olehnya, bahkan hingga dirinya sampai sulit tidur malam.

Saat menyaksikan adegan itu, saya merasa (sedikit) beruntung karena Wawan dan Buban tidak sereog Chi dan Kuro hihihi... Namun, pernah juga keduanya kencing di kasur yang baru saja saya ganti seprainya, duh harus sabar aja deh.

Hidup bertiga bersama kucing ternyata penuh warna (Ilustrasi 3: NipPop)
Hidup bertiga bersama kucing ternyata penuh warna (Ilustrasi 3: NipPop)

Mirip Mitsuo yang perlahan (tapi pasti) jadi peka terhadap bahasa tubuh Chi dan Kuro, saya pun dapat tanggap dengan perilaku Wawan dan Buban. Setipe dengan Chi dan Kuro yang menyukai makanan basah kucing (cat wet food) yang lebih mahal yaitu ikan tuna daripada wet food yang lebih murah, Wawan dan Buban juga termasuk kucing pemilih soal urusan makanan (picky eaters).

Sederhananya, Mitsuo yang tadinya hanya fokus dengan diri dan karir tinjunya sendiri, kini mulai berbagi perhatian antara Chi dan Kuro dengan senang hati. Chi dan Kuro pun menjadi 100% tanggung jawab Mitsuo setelah abangnya keluar dari apartemen untuk menikah.

Sterilisasi Kucing itu jelas Penting

Selain mencegah overpopulation yang tak diinginkan sehingga tak sedikit anak kucing malah dibuang, sterilisasi kucing itu juga dapat membuat kucing lebih sehat dan hidup lebih panjang umur. 

Mitsuo yang cemas Chi akan berulangkali dikawini kucing jantan jalanan di sekitar apartemen mereka pun lantas mantap melakukan steril pada kucing betinanya di dokter hewan.  Sayangnya, hal serupa tak dilakukan Mitsuo pada Kuro karena alasan maskulinitas agar Kuro pun dapat menjadi kucing alfa (bos kucing) bagi kucing-kucing di sana. 

Jujur, saya menyesal karena tidak sempat melakukan steril pada Wawan sampai dia meninggal pada Senin 5 Februari 2024 lalu sehingga  peluangnya untuk hidup lebih lama jadi lebih kecil karena belum disteril. Buban telah saya steril dengan program subsidi saat usianya menginjak enam bulan.

Mengurus kucing adalah tanggung jawab bersama (Ilustrasi 4: Asian Wiki) 
Mengurus kucing adalah tanggung jawab bersama (Ilustrasi 4: Asian Wiki) 
Efeknya yaitu baik Kuro dan juga Wawan jadi sering gelud dengan kucing jantan lainnya saat musim kawin tiba untuk memperebutkan kucing betina. Padahal, gigitan saat bertengkar itu sangat beresiko untuk menularkan segala jenis penyakit melalui air liur kucing.

Mitsuo yang sebelumnya telah disarankan oleh rekan kerjanya di tempat katering sekolah yaitu seorang ahli gizi yaitu Ume Murogawa (Mayu Matsuoka) untuk mengebiri kedua kucingnya pun hanya dapat menyesali nasib dengan kondisi kesehatan Kuro yang terus menurun. Jika kesehatan kucing sedang buruk, maka steril pun dilarang karena dapat merenggut nyawa kucing.

Merawat Kucing yang Masih Hidup

Adegan saat Mitsuo menjalani hari bertiga bersama Chi dan Kuro pun otomatis membuat saya terkenang saat Wawan masih menemani saya dan Buban. Kondisi emosi yang turun naik saat impiannya sebagai petinju ternyata tak sesuai harapan juga turut berimbas pada perlakuan Mitsuo terhadap Kuro yang memang lebih agresif karena belum disteril seperti halnya Chi.

Jadilah saat Mitsuo tinggal berdua saja dengan salah satu kucingnya, dia tentu merasa hampa. Saya pun dapat memahami posisi Mitsuo setelah kini hanya ditemani Buban.

Jiwa kucing dan pemiliknya ternyata saling menjaga (Ilustrasi 5: Internet Archive)
Jiwa kucing dan pemiliknya ternyata saling menjaga (Ilustrasi 5: Internet Archive)
Kesadaran Mitsuo untuk kembali bersemangat mengurus seekor kucingnya yang masih hidup pun menjadi motivasi untuk saya agar lebih memperhatikan Buban setelah kematian Wawan. Menurut saya, kini di dimensi jiwa, ada Wawan yang menemani saya, sedangkan Buban mendampingi raga saya.

Lalu, berhasilkah Mitsuo meraih cita-citanya sebagai petinju sambil mengurus Chi dan Kuro? Silakan tonton film ini via YouTube dengan subtitle berbahasa Indonesia.

Percayalah, kucing ternyata dapat mengubah seorang manusia untuk menjadi lebih baik lagi ke depannya seperti yang dialami oleh Mitsuo bersama Chi dan Kuro selama merawatnya dengan baik selama ini. Yuk, bersama mari kita hormati dan lindungi hewan dan tanaman di sekitar kita karena mereka juga adalah mahluk hidup ciptaan Allah swt Yang Maha Luas rahmat-Nya.

Judul: Neko Nanka Yondemo Konai / Cats Don't Come When You Call / 猫なんかよんでもこない。

Genre: Hewan Kucing, Drama, Family, Manga

Pemeran: Shunsuke Kazama, Mayu Matsuoka, Takeshi Tsuruno

Sutradara: Toru Yamamoto

Penulis Manga dan Skenario: Sugisaku (manga), Toru Yamamoto, Tamio Hayashi

Durasi: 103 menit

Rilis: 30 Januari 2016

Negara: Jepang

Bahasa: Jepang

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun