Mohon tunggu...
Khairunisa Maslichul
Khairunisa Maslichul Mohon Tunggu... Dosen - Profesional

Improve the reality, Lower the expectation, Bogor - Jakarta - Tangerang Twitter dan IG @nisamasan Facebook: Khairunisa Maslichul https://nisamasan.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Kampanye Caleg Jual Mahal hingga Janji Diobral

27 Januari 2024   14:01 Diperbarui: 27 Januari 2024   14:02 280
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kampanye para caleg juga patut dihadiri agar tak salah pilih nantinya (Ilustrasi 1: RRI.co.id)

Berapa kali Anda sudah mengikuti pemilu sejak era Reformasi? Tahun 2024 ini menjadi pemilu ke-5 yang saya ikuti setelah pemilu tahun 2004, 2009, 2014, dan 2019 lalu.

Sejak pertama kali mengikuti pemilu di 2004, saya akui pesona pilpres memang lebih menggoda daripada pileg. Padahal, kerja para caleg nantilah yang akan paling terasa bagi warga di dapilnya lho!

Data KPU menunjukkan bahwa jumlah kursi anggota dewan di DPR itu ternyata (hanya) sekitar 25% dari DPRD Provinsi dan bahkan hanya sekitar 3.33% dari DPRD Kabupaten/Kota. 

Infografis di atas menjadi pengingat pentingnya peran caleg (Ilustrasi 2: KPU.go.id)
Infografis di atas menjadi pengingat pentingnya peran caleg (Ilustrasi 2: KPU.go.id)

Ini berarti rakyat harus benar-benar jeli memilih caleg yang mewakili suara mereka di DPRD dan juga jelas kinerjanya dari total 24 partai peserta pemilu 2024 ini.

Selama sebulan terakhir ini di perumahan tempat keluarga saya tinggal di Tangerang, ada tiga kampanye para caleg yang sudah saya alami. Calegnya ada yang berasal dari petahana maupun "pemain baru" di dunia politik.

Maka, inilah pengalaman saya setelah menghadiri kampanye ketiganya. Tentu saja, nama dan partai asal caleg tidak akan saya tuliskan demi ketertiban dan kerukunan bersama, setuju ya?

Ingin dipilih atau malah buat risih?

Satu minggu pagi pada akhir Desember 2023 lalu yaitu seusai senam bersama, warga diminta tetap bertahan di lapangan untuk mendengarkan kampanye dari (sebut saja) Caleg X. Sambil menunggu Caleg X datang, warga menerima sebungkus roti dan sebotol yoghurt yang dibagikan (mungkin ada pembaca yang jeli menebak partainya? Hehehe...).

Saat Caleg X datang, saya langsung  menduga isi kampanyenya pasti tak jauh-jauh dari janji-janji (manis) ini-itu jika kelak terpilih karena dirinya bukan petahana. 

Eh, siapa sangka di awal kampanye, kalimat pembukanya adalah, 

"Saya ke sini itu karena diundang warga lho yaa!"

Data caleg dapat diakses publik pada situs resmi KPU (Ilustrasi 3: Suara Surabaya.net)
Data caleg dapat diakses publik pada situs resmi KPU (Ilustrasi 3: Suara Surabaya.net)
Waduh, si Caleg X ini kok jumawa sekali ya? Saya perhatikan, raut warga yang tadinya antuasias otomatis langsung mulas dan ingin segera angkat kaki saat itu juga.

Namun, untuk menghormati para ketua RT dan RW yang hadir di sana, warga tetap bertahan sambil perlahan satu persatu meninggalkan lapangan. Kalau si Caleg X itu dari awal kampanye sudah merasa terpaksa saat jumpa warga, yakin nih nanti dirinya mau gigih berjuang untuk suara pemilih di dapilnya?

Janji faskes jika suara warga beres

Sekitar 21 hari setelah kampanye si Caleg X, warga diminta lagi untuk berkumpul di lapangan setelah senam bersama karena ada kampanye Caleg Y. Beliau ini adalah petahana dari partai yang identik dengan hijau (ada lebih dari satu lho partai berwarna hijau hihihi...)

Caleg Y ini (sedikit) lebih 'modal' demi menarik simpati warga yaitu dengan membagikan kaos gratis berwarna hijau yang memasang wajahnya di bagian depan. 

Selain itu, Caleg Y ini juga menawarkan tebus kupon sembako bersubsidi berupa paket susu steril kaleng dan mie instan yang setelah warga hitung kembali harganya, nilai dari subsidinya itu kecil sekali, hadeuh!

Waspadalah terhadap politik uang! (Ilustrasi 4: Pinter Politik.com)
Waspadalah terhadap politik uang! (Ilustrasi 4: Pinter Politik.com)
Nah, Caleg Y ini berjanji akan memberikan satu unit mobil kesehatan ke warga jika pemilihnya dapat menembus lebih dari 500 orang. Sebelumnya, beliau memang telah menyerahkan fasilitas untuk pot gantung di taman perumahan.

"Kenapa ambulannya enggak dikasih sekarang aja? Nanti udah kepilih, lupa deh waktu ditagih janjinya!" celetuk emak-emak sambil menyeruput kuah tekwan yang menjadi konsumsi kampanye si Caleg Y itu. 

Hmm, bagi politisi istilah 'janji tinggal janji' itu memang hal (sangat) lumrah sih.

Bazaar murah agar pemilih tambah

Kali ini, kampanye tiga orang caleg petahana, katakanlah Trio Caleg Z dari DPR pusat, provinsi, dan kota, diadakan sedikit berbeda waktunya yaitu di hari kerja yang dimulai dari pukul 13-15 dan dilakukan di rumah salah seorang warga yang juga simpatisan partai. 

Trio Caleg Z ini pun menggelar bazaar murah sembako berupa beras dan minyak goreng yang disubsidi hingga 50%, lumayanlah di tengah naiknya harga-harga belakangan ini, iye kan?

"Kalau sembakonya gratis 100%, nanti kami dituduh politik bagi-bagi uang (money politics) dong! Ingat, itu melanggar peraturan pemilu ya Bapak dan Ibu," ujar Caleg Z dari DPR saat ada warga yang ingin digratiskan kupon sembako yang dibagikan sehari sebelumnya. 

Saya akui, kampanye ketiga Caleg Z dari partai yang memang tak berbasis pada figur ketokohan ini (relatif) lebih edukatif karena mereka juga menjelaskan cara mencoblos surat suara saat memilih yang ternyata ada 5 lipatan kertas besar (capres, DPD, DPR, DPRD provinsi, dan DPRD kota/kabupaten), tentu tetap dengan 'pesan sponsor' agar nama mereka bertiga yang dicolok saat pemilu pada 14 Februari 2024 nanti.

Cermati kelima jenis kertas suara saat pemilu 2024 nanti ya (Ilustrasi 5: Indonesia Baik.id)
Cermati kelima jenis kertas suara saat pemilu 2024 nanti ya (Ilustrasi 5: Indonesia Baik.id)
Trio Caleg Z ini juga menjanjikan agar dapat meloloskan usulan pengadaan ruang hijau terbuka yang belum ada karena kendala pembebasan lahan yang dimiliki pengusaha dengan di-backing aparat sehingga alot proses negosiasi harganya, wah udah enggak asing ya? Syukurlah, mereka berhasil membangun tanggul air di sekitar bantaran kali terdekat sehingga sejak 2022, daerah kami terhindar dari banjir.

Lucunya, di luar urusan program kerja dan janji kampanye Trio Caleg Z, mereka kompak memasang pas foto di baliho dan poster kampanye yang membuat mereka terlihat tampan dan glowing bak 10 tahun lebih muda! Namanya juga usaha menarik simpati massa hahaha...

Setelah mengetahui kampanye para caleg, saya pun semakin meyakini bahwa pileg sama pentingnya dengan pilpres sehingga kita harus mengetahui siapa sajakah mereka dan kerja nyatanya selama ini untuk warga di dapilnya. 

Para caleg jelas tak setenar capres dan cawapres, namun di tangan merekalah kelak, keamanan dan kenyamanan yang menjadi hak warga pun akan dapat terlaksana. Salam pemilu damai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun