Definisi audiens museum menurut seorang ahli museum dari Inggris yaitu Eilian Hooper-Greenhill (2006) menyebutkan bahwa audiens museum terdiri atas 3 kategori:
(1) Pengunjung museum/museum visitors yaitu mereka yang sebelumnya telah datang berkunjung ke museum apapun,
(2) Calon pengunjung museum/potential visitors yaitu mereka yang belum menjadi pengunjung museum atau belum pernah mengunjungi museum apapun, dan
(3) Calon pengunjung situs daring/website dan media sosial museum (virtual visitor).
Menurut saya, Museum Tekstil Jakarta termasuk museum dengan situs:
https://museumtekstiljakarta.org/
dan media sosialnya, terutama akun Instagram resmi: @museum_tekstiljkt yang aktif dan responsif. Jadi, kita bisa mendapat info penting sebelum berkunjung.
Museum Tekstil ini juga cocok untuk segala usia dan (relatif) ramah anak karena (cukup) terbuka desainnya serta hanya terdiri atas satu lantai di setiap gedungnya. Bagi para pecinta belanja, setelah dari Museum Tekstil ini juga dapat menuju Pasar Tanah Abang untuk membeli kain adat, terutama batik.
Jika Anda tertarik dengan tata cara pembuatan batik, boleh lho ikutan kelas membatik (Batik Workshop) di Museum Tekstil yang berlokasi di Jalan Aipda K.S. Tubun ini yang dibuka saat jumlah pesertanya minimal 10 orang waktu itu. Saat saya dan rombongan di sana, kami sempat menyaksikan Batik Workshop yang berlangsung di Pendopo Museum Tekstil untuk para murid SMU dari sebuah sekolah internasional di Bogor.
Harga tiket tak sampai sepuluh ribu
Harga tiket masuk (HTM) Museum Tekstil ini sangat terjangkau yaitu hanya Rp. 5,000 (umum), Rp. 3,000 (mahasiswa) dan Rp. 2,000 (pelajar). Namun, kita tentu harus membayar ekstra jika ingin mengikuti kelas membatik dan jumputan sebesar Rp. 40,000.
Saat memasuki gedung utama Museum Tekstil, kita akan melihat sejumlah kain yang dipajang di tengah ruangan maupun yang disandarkan di tembok. Menurut staf museum, kain tersebut rutin dibersihkan dengan teknik khusus sehingga terus awet dan terutama tetap berkilau permukaan kainnya karena saya perhatikan, banyak kain adat di sana yang bercorak keemasan maupun berwarna cerah.
Di Museum Tekstil yang kembali dibuka untuk umum ini pada Selasa, 26 Desember 2023 lalu untuk proses maintenance (perawatan) sejak bulan Oktober lalu, ada 7 lokasi  yang dapat kita kunjungi antara lain:
1. Pameran Temporer
2. Kids Zone
3. Galeri Batik
4. Taman Pewarna Alam
5. Ruang Pengenalan Wastra
6. Perpustakaan
7. Pendopo Batik