Kenapa ibu hamil identik dengan mengidam? Apakah ngidam dapat terjadi karena murni keinginan bayi dalam kandungan atau sebenarnya karena sang ibu yang meminta perhatian lebih?
Fenomena mengidam pada ibu hamil itu memang menarik karena tak selalu logis untuk dipahami, namun sekaligus realistis sebab banyak terjadi di masyarakat. Tak heran, film pendek "Ngidam" (2023) yang diproduksi oleh sebuah komunitas di Kompasiana yaitu KOMiK (Kompasianers Only Movie enthus(i)ast Klub) ini pun sukses menembus seleksi Jakarta Film Week 2023 dan menjadi salah satu dari 3 film yang didanai Jakarta Film Fund dari 268 proposal film.
Ketua KOMiK yaitu Dewi Puspasari adalah penulis skenario (scriptwriter) dan juga produser film "Ngidam" ini berhasil merangkai ide sesederhana ngidam untuk ditampilkan secara jenaka di layar lebar.Â
Mbak Depus, begitu dirinya akrab disapa, memotret interaksi pasangan suami istri dari suku Betawi yang identik dengan Jakarta, Lela (Amanda Gondowijoyo) dan Abdul (Kak Jek/Jaka Perdana) saat menanti kelahiran bayi laki-laki yang telah lama mereka idamkan setelah memiliki dua anak perempuan.
Berdurasi selama 20 menit, Ngidam menampilkan keseharian Abdul yang sedang lelah-lelahnya karena disibukkan dengan urusan inspeksi kerjanya. Setting kantor Abdul yang dipenuhi dengan rak tumpukan arsip dan berkas semakin mempertegas kesibukannya.
Eh, dirinya tambah dibuat pusing oleh sang istri, Lela, yang ngidam kuliner Betawi langka sehingga membelinya ibarat mencari jarum dalam tumpukan jerami. Emang boleh seribet itu ya orang ngidam?
Setelah lebih dari sekali menonton Ngidam yang tak berbayar (gratis) via platform online video yaitu Vidio.com dalam kategori Jakarta Film Fund, saya pun menemui sejumlah keunikan film kedua yang diproduksi KOMiK setelah film perdana mereka yaitu "Jagaditta" pada tahun 2022 lalu. Meskipun kita tertawa saat menonton Ngidam, tetap terselip apik lho pesan moralnya tanpa menggurui.
Lalu, apa sajakah hal menarik dari film Ngidam yang telah tayang di layar CGV Grand Indonesia dan di Teater Asrul Sani, Kineforum, Taman Ismail Marzuki pada akhir pekan keempat di bulan Oktober 2023 ini?Â
Yuk, baca terus artikel berikut ini agar semakin penasaran untuk segera menonton langsung film Ngidam via streaming di Vidio.
Budaya Lokal Namun Universal
Budaya Betawi memang menjadi latar cerita film Ngidam sehingga sesuai dengan Jakarta Film Week karena selama ini, Betawi telah identik dengan Jakarta. Namun, adegan Ngidam juga menyentil dunia perkontenan yang saat ini telah merambah seluruh dunia.
Demi konten, persaingan antar tetangga pun tak dapat dihindarkan atas nama eksistensi diri. Tetangga Abdul dan Lela yaitu Mpok Hindun (diperankan dengan sangat julid oleh Kompasianer Erni Purwitosari/Mbak Denik hehehe...) adalah fakta global bahwa kerasnya dunia konten itu pun telah masuk hingga ke gang-gang kampung di Jakarta.
Akting Kak Jek sebagai Abdul, sang suami siaga, yang tampak lelah sepanjang film karena harus prima di tempat kerja sementara tuntutan sang istri, Lela yang mengidam kuliner langka Betawi tak pelak membuatnya kerap terbangun di tengah malam memang patut diacungi jempol. Kurang tidur gegara memenuhi permintaan ngidam Lela membuat Abdul lesu saat di kantor maupun di rumah.
Di belahan dunia manapun, suami yang puyeng tujuh keliling karena tingkah istri itu jelas bukan hal baru. Eh, ada plot twist lho karena ternyata ngidam Lela itu erat kaitannya dengan rivalitas konten!
Kuliner Tradisional Layak Viral
Sebelum menonton film Ngidam, seberapa banyak kuliner Betawi yang Anda ketahui?
Dijamin deh, para penonton akan penasaran dengan segarnya Selendang Mayang dan lezatnya Sayur Babanci serta gurihnya Ikan Gabus Pucung setelah menonton Ngidam.
Di tengah derasnya serbuan kuliner asing ke Indonesia yang begitu viral marketingnya, kuliner tradisional sangat perlu untuk unjuk gigi agar tak kalah viralnya.Â
Hobi rekan kerja Abdul yang juga sahabatnya di kantor, Bang Rochim (Supri Boemi) yang rutin memotret kuliner Betawi sebelum menyantapnya dan lalu dijadikan status di media sosialnya adalah salah satu usaha agar kuliner tradisional tetap dikenal.
Uniknya lagi, film Ngidam juga turut mematahkan stereotype bahwa urusan masak-memasak di dapur itu tak lagi melulu urusan kaum Hawa. Bang Rochim terbukti dapat menjadi penyelamat saat usaha Abdul telah mentok ketika mencari satu jenis kuliner Betawi yang bahannya saja baru ada sebulan setelah dipesan, bayangin dah tuh!
Ohya, logat medok Betawi dari Bang Rochim turut mendukung kita untuk jadi ngiler saat adegan makan dan memasak dalam film Ngidam. Menurut saya, Supri Boemi sukses menghidupkan suasana cair dan egaliter khas Betawi sejak awal dirinya hadir pada adegan makan bareng Abdul di kantor mereka.
Kerja Bernas dari Komunitas
Film Ngidam ini juga membuktikan ampuhnya kekuatan komunitas saat bergerak bersama. Selain tim admin KOMiK, para anggota KOMiK atau Komiker juga aktif terlibat dalam produksi film yang telah diterjemahkan ke dalam Bahasa Inggris untuk sulih teksnya (subtitle) sehingga dapat menjangkau audiens internasional.
Tim admin KOMiK, Linda Erlina, Achmad Humaidy, dan Noval Kurniadi masing-masing menjadi Produser Lini, Asisten Sutradara, dan Tim BTS serta dibantu Kompasianer Babeh Helmi sebagai editor film. Komiker yang terlibat sebagai pemeran selain Mbak Denik (Mpok Hindun) yaitu Kak Dennise Sihombing (ibu mertua Abdul) dan Efa Butar butar, Clara Agustin, Riap Windhu, Muhammad Syifa Syarofi, dan Nuty Laraswaty.
Hebatnya lagi, para Komiker yang notabene bukan aktor profesional tersebut, ternyata kemampuan akting dan logat Betawinya itu meyakinkan lho! Padahal, Mbak Denik adalah orang Jawa asli dan Kak Dennise Batak tulen hahaha...
Para Komiker yang tak terlibat langsung ternyata tak kalah semangat 45 dalam usahanya untuk menonton langsung di layar lebar maupun mempromosikan film Ngidam via artikel di Kompasiana dan media sosial setelah menonton film ini secara streaming pada Vidio.com.Â
Kompasianer senior Pak Sutiono Gunadi dan juga travel blogger kondang Mbak Ira Lathif termasuk Komiker yang sukses meraih tiket menonton Ngidam setelah melewati ticket war yang minta ampun syusehnye, salut deh!
Bagi yang ngidam menonton film ini secara utuh, harap sabar menanti ya karena saat ini, hanya trailer Ngidam yang dapat diakses secara umum. Semoga saat acara Kompasianival 2023 nanti, film Ngidam dapat ditayangkan sehingga semakin banyak Kompasianer yang telah terpenuhi keinginan ngidam menonton film kedua dari KOMiK.Â
Selamat menonton dan menulis review filmnya agar infonya tersebar luas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H