Mohon tunggu...
Khairunisa Maslichul
Khairunisa Maslichul Mohon Tunggu... Dosen - Profesional

Improve the reality, Lower the expectation, Bogor - Jakarta - Tangerang Twitter dan IG @nisamasan Facebook: Khairunisa Maslichul https://nisamasan.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Kenangan tentang Film Alien Sebelum Era Media Sosial

28 September 2023   19:49 Diperbarui: 28 September 2023   20:15 290
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film "ET" karya Steven Spielberg pada tahun 1982 dan remake di tahun 2002 adalah ikon film alien (Ilustrasi: Arizona Daily Star www.tucson.com)

Saat ini, tayangan seputar alien mudah sekali kita dapati. Selain layar kaca (televisi) dan layar lebar (bioskop), tontonan bertemakan alien tersedia di layanan video streaming (Netflix dan kawan-kawannya) serta via media sosial, terutama di YouTube.

Hal serupa tentu tak dapat dirasakan bagi generasi yang masa kecilnya dilalui di era tahun 80-an dan 90-an. Saya termasuk generasi Milenial, yang ketika masih duduk di bangku SD, mengetahui pertama kalinya tentang alien melalui serial di salah satu stasiun televisi swasta nasional yaitu 'Star Trek: The Next Generation' (1987-1993) dan 'The X-Files' (1993-2002).

Kedua serial tentang alien di TV itu sempat menjadi favorit saya. Jam penayangan keduanya tiap minggu di TV itu sampai menjadi 'me time' alias remote control TV 100% saya pegang selama menonton mereka hehehe....



Setelah kuliah dan bekerja, saya memang tak begitu mengikuti tren film dan serial seputar alien. Sejak adanya media sosial, informasi tentang alien tentu berlimpah sehingga kadang saya malah jadi bingung saat memilih (choice overloaded) dan akhirnya hanya menonton sekilas untuk sekedar tahu tren sinema alien terbaru.  

Nah, inilah pengalaman saya sejak pertama kali menonton alien sebelum adanya media sosial hingga menjamurnya layanan streaming kini. Tren informasi dan teknologi boleh bergonta-ganti, namun topik alien memang selalu menarik hati para pecinta film.

Menanti tayangan alien di televisi

Kenangan paling berkesan dari menonton alien di televisi bagi saya adalah menunggu waktu tayangnya per minggu. Saya ingat betul, Star Trek diputar di sore hari dan The X-Files ditayangkan malam hari.

Seringnya cerita per episode itu langsung selesai dalam satu tayangan. Tapi, tak jarang cerita bersambung ke tayangan di minggu berikutnya sehingga membuat penonton penasaran dan tak sabar menunggu kelanjutan ceritanya.

Saya bahkan pernah rela berlari-lari saat hujan deras sambil membawa payung sepulang eskul di sekolah karena takut tak bisa menonton Star Trek dari awal. Baju seragam dan sepatu saya pun basah kuyup sesampai di rumah saat intro Star Trek baru mulai di televisi hihihi...  

Zaman itu, saat kita tertinggal satu tayangan TV, itu berarti kita harus menunggu pekan berikutnya dengan episode baru karena tak ada media sosial yang memuat klip serial TV di pekan-pekan sebelumnya. Itulah yang membuat serial Star Trek dan The X-Files setiap minggunya saya nantikan.  

Mencari info alien di media cetak

Sekarang, dalam hitungan menit, kita dapat mengetahui profil aktor idola via media sosial. Saat dulu saya mengagumi para aktor Star Trek dan The X-Files di tahun 90-an, majalah remaja yang terbit secara mingguan jadi sumber infonya.

Tokoh favorit saya di Star Trek: The Next Generation yaitu Letnan Komandan Data (Brent Spiner) yaitu seorang android atau robot manusia (humanoid robot) yang wajahnya seputih tulang dan bertugas sebagai perwira menengah dalam operasi kapal luar angkasa USS Enterprise-D. Tokoh Data ini menjadi menarik karena dia luar biasa jenius analitisnya sebagai seorang robot, namun canggung saat berkomunikasi  sehingga dia harus terus belajar untuk memahami emosi manusia sampai dia pun merawat seekor kucing oyen bernama Spot.

Letnan Data adalah android yang merawat seekor kucing oranye bernama Spot di film Star Trek (Ilustrasi: Whatculture.com)
Letnan Data adalah android yang merawat seekor kucing oranye bernama Spot di film Star Trek (Ilustrasi: Whatculture.com)

Jadi, ketika sebuah majalah remaja menginformasikan bahwa profil Data akan dimuat di terbitan pekan depan, saya segera memesan ke kios majalah terdekat dari sekolah agar tak sampai kehabisan majalah edisi spesial tersebut. Saya pun harus membayar uang muka sebagai tanda jadi yang ketika itu cukup lumayan besar untuk menguras uang jajan hahaha...  

Untuk The X-Files, saya tak sampai membeli khusus media cetak tertentu meskipun saya mengagumi tokoh detektif FBI Agen Dana Scully (Gillian Anderson) dan Fox Mulder (David Duchovny). Itu karena saya dapat meminjam dari teman sebangku di sekolah yang kakaknya punya koleksi lengkap kliping The X-Files di rumahnya.

Perbedaaan tema film alien dulu vs kini

Menurut saya, tema tontonan alien sebelum adanya media sosial (tahun 80-an dan 90-an) lebih  berfokus pada perjalanan kapal ruang angkasa maupun kedatangan alien ke Bumi sebagai mahluk asing dengan bentuk yang unik. Nah, di tahun 2013, ada sebuah drama komedi romantis terkenal dari Korea berjudul "My Love from the Star (You Who Came from the Stars)" berkisah tentang hubungan seorang alien yang menyamar sebagai profesor tampan yaitu Do Min-joon (Kim Soo-hyun) dengan aktris cantik bermasalah bernama Cheon Song-yi (Jun Ji-hyun).  

Jalan cerita tentang alien yang jatuh cinta jelas membawa angin segar sehingga drama yang diputar di Sepuluh (SBS) itu banyak menyedot penonton, termasuk saya. 10 tahun lalu, media sosial sudah ada sehingga review dan ulasan seputar drama 21 episode tersebut dapat dibaca banyak orang sehingga dapat menarik minat bagi yang belum pernah menontonnya.  


Selain percintaan alien dengan manusia, tema alien pun telah merambah dunia animasi di tahun 2000-an. Contohnya yaitu film kartun "Lilo & Stitch" di tahun 2002 tentang kehidupan satu keluarga (ohana) di Hawai yang menjadi penuh warna sejak mengadopsi alien yang awalnya dikira sebagai seekor anjing dari sebuah shelter.

Tak heran, penikmat film alien kini semakin luas usianya karena telah ada pilihan mulai dari genre science-fiction (sci-fi), komedi romantis, hingga animasi. Dulu, penggemar film alien itu sering dianggap para kutu buku yang aneh (nerd) karena genre filmnya memang mayoritas berjenis sci-fi.

Film animasi alien berjudul
Film animasi alien berjudul "Home" produksi tahun 2015 ini cocok ditonton seluruh anggota keluarga (Ilustrasi: Commonsensemedia.org)

Satu hal yang pasti, film alien menyadarkan kita bahwa masih banyak hal yang belum kita ketahui di luar angkasa sana sehingga manusia tak boleh jumawa dengan segala kelebihannya. Jadi, selain terhibur dengan jalan cerita sinema tentang alien, kita pun tetap dapat selalu membumi. Salam.


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun