Nah, sebagai anker, saya bersyukur banget dengan naik KAI Commuter karena (mau tak mau) fisik harus terus bergerak saat keluar masuk stasiun dan gerbong KAI Commuter. Siapa sangka, bahkan berdiri saja (termasuk saat naik kereta) dapat membakar 50% kalori lebih banyak daripada duduk.
Itulah yang membuat saya lebih memilih turun tangga di Stasiun Manggarai saat sore hari dari Stasiun Bogor menuju Stasiun Tanah Abang, lalu naik turun tangga dari jalur 2 menuju jalur 5 dan 6 ke Stasiun Sudimara.Â
Lumayanlah, ini jadi olahraga sore yang oke dan jika ditotal dengan waktu 'olahraga' paginya ternyata dapat mencapai sekitar 20-30 menit per hari lho!
3. Mengasah otak saat di kereta
Selain tidur dan cek HP, membaca buku juga jadi kegiatan favorit saya selama naik KAI Commuter. Membaca di kereta jelas lebih nyaman karena lajunya stabil daripada di bus atau mobil.
Rata-rata, saya dapat membaca 5-15 halaman saat di kereta selama 30-90 menit. Tak jarang, satu buku dapat saya tamatkan dalam seminggu dengan dibaca di KAI Commuter.
Laporan dari BBC Capital pada tahun 2017 mengungkapkan bahwa seseorang di Inggris yang menghabiskan waktu commuting selama 6 jam per minggu dapat membaca (mendengar via podcast) sampai 100.000 kata di buku.
Bayangkan betapa bertambah luasnya ilmu kita dengan (meluangkan waktu) membaca di kereta, bahkan sesingkat 5 menit sekalipun saat menunggu gerbong tiba.
Pasti karena itulah, saya sering melihat mahasiswa pengguna KAI Commuter fokus membaca materi selama musim ujian saat hendak ke kampus. Tak sedikit pula tampak mahasiswa mengetik di laptopnya saat menyelesaikan tugas kuliah selama perjalanan dengan kereta.
Â