Anak tersebut memakai infus di lengannya sehingga pasti ibu dan neneknya akan kesulitan saat harus mendorongnya naik tangga berjalan (escalator) di sore itu.
Bak salju terkena sinar matahari, hati saya pun meleleh saat melihat ada dua bapak petugas keamanan di Stasiun Tanah Abang yang langsung sigap menolong ketiga orang perempuan tersebut tanpa diminta. Satu petugas membopong sang anak perempuan, sementara sang ibunya erat memegangi infus.
Petugas keamanan satunya pun menenteng kursi roda yang telah dilipat agar mudah dibawa menaiki eskalator sambil menggandeng sang nenek.
Peristiwa itu membuat saya semakin percaya dengan ungkapan bahwa "sosok pahlawan itu tak melulu hanya ada saat peperangan, namun juga banyak kita temui di kehidupan keseharian."
Â
Kedua bapak petugas keamanan di Stasiun Tanah Abang tersebut tentunya layak disebut sebagai pahlawan perkeretaapian bersama seluruh petugas keamanan KAI lainnya.Â
Kehadiran mereka dengan kinerja yang responsif tentu saja dapat memberikan keamanan bagi para penumpang KAI khususnya dan warga masyarakat umumnya.
2. Petugas Kebersihan
Tanpa hadirnya petugas kebersihan ini, kebayang kan gimana joroknya suatu toilet umum? Syukurlah, KAI kini memiliki kamar mandi yang kinclong, baik di stasiun maupun di dalam kereta antar propinsi.
Saat perjalanan dari Jakarta ke Tegal, saya mendapati petugas kebersihan yang rutin menyapu lorong gerbong dan mengambil sampah dari penumpang setiap satu jam sekali, mantap banget!