Eh, 20 menit berlalu, Kopaja tak juga berjalan karena menunggu penumpang penuh. Wah, saya pun akhirnya (terpaksa) turun dari Kopaja yang belum juga berjalan dan segera berlari-lari ke halte busway karena tak ingin terlambat sampai di lokasi acara.
Tak sampai 15 menit, saya telah tiba di tempat tujuan dengan naik busway Koridor 1 jurusan Stasiun Kota-Blok M sekalipun haltenya jauh dari stasiun karena busway tak mengenal istilah 'ngetem' lama hingga penuh penumpangnya. Tak apalah jalan (sedikit) jauh ke halte, namun busway langsung jalan menuju tujuan sehingga waktu tempuh kita lebih efisien, ya kan? Â
Â
Mahal Awalnya, Murah Selanjutnya
Untuk naik busway, kita harus top up kartu e-money dengan minimal nominal tertentu. Mulanya terlihat mahal, namun ini jadi murah karena tarif tetap sama sejauh apapun rute selama kita tidak keluar halte.
Sebelum berlaku peraturan "1 kartu untuk 1 orang", saya dan kawan pernah meminjamkan e-money kami ke sejumlah remaja pria usai mereka dari Stadion GBK. Mereka lebih dari 10 orang, sementara itu hanya ada 1 kartu e-money yang mereka pakai bersama sedangkan saldonya pun tak sampai 20 ribu.
Kami lantas meminjamkan e-money ke para ABG laki-laki yang baru pulang bermain bola di GBK sebagai tugas sekolah pada sore itu di halte Polda. Girangnya bukan main mereka karena ternyata uang mereka tak cukup untuk naik bus Kopaja, yang masih beroperasi waktu itu, setelah membeli makanan dan minuman di GBK. Â
Saya perhatikan, sekarang anak SD di Jakarta pun sudah banyak yang membawa e-money. Tak hanya busway, angkutan umum di Jakarta (kecuali angkot berbayar tunai) memang harus dibayar dengan e-money seperti Computer Line, Jaklingko (angkot biru dan merah dari Pemda Jakarta), LRT, dan MRT.
Hiburan Dinikmati per Individu
Di Kopaja dan Metromini dulu, para pengamen bebas turun naik. Ada yang suaranya merdu dan menyanyikan lagu berbahasa Inggris dengan fasih, namun tak sedikit pula yang fals bahkan saat lagunya dalam Bahasa Indonesia hahaha...
Hal serupa tentu tak berlaku di busway. Tak ada lagi pengamen jalanan maupun pedagang asongan yang dapat beroperasi di busway.