Meskipun (sedikit) terlambat, keputusan sang sutradara Han Jae-rim dengan menghadirkan tokoh jaksa wanita, Ahn Hee-yeon (Kim So-jin), yang lurus sekaligus ambisius untuk menangkap para politikus rakus mampu menghilangkan kesan kuat maskulin di dunia politik yang licin.
Film The King ini juga semakin memperkokoh adagium universal bahwa "tak ada kawan maupun lawan politik yang abadi sebab hanya kepentingan politik yang abadi."Â
Tae-soo pun kembali tersadar bahwa dirinya tak lebih dari kaki tangan bagi sunbaenim kuliahnya dan juga tangan kanan Kang-sik, Yang Dong-chul (Bae Seong-woo), yang dulu menariknya ke kantor pusat jaksa di Seoul untuk terlibat aksi political engineering alias misi licik mereka.
Ada kali kedua bagi pengaku dosa
Mungkinkah para napi, termasuk para koruptor dapat kembali bersinar bintangnya di panggung politik? Ternyata, posisi sebagai justice collaborator atau JC (kolaborator keadilan) tak hanya diminati di Indonesia seperti yang viral setahun belakangan ini, namun juga di Korea sejak tahun 2000-an.
Kedua orang sahabat yang telah kenyang makan pahit manisnya dunia (mafia) politik, baik Tae-soo maupun Doo-il akhirnya sama-sama memilih untuk membela kebenaran dengan caranya masing-masing. Sedihnya, salah satu dari mereka ternyata sampai harus meregang nyawanya di penghujung film drama politik ini.
Selain jaksa wanita Hee-yeon yang hubungannya dengan Tae-soo mirip benci tapi rindu, istri Tae-soo yaitu Sang-hee juga semakin signifikan perannya di bagian-bagian akhir film, terutama dengan adanya koneksi penting ayah mertua Tae-soo.Â
Tak dapat dipungkiri, di balik kesuksesan (juga kegagalan) seorang pria, selalu ada peran vital seorang wanita yang ternyata ini berlaku di seluruh dunia, daebak!
Han Jae-rim selaku sutradara dan penulis skenario film berhasil menghindari jebakan klise 'hitam vs putih' sehingga konflik dalam The King tampil lebih realistis dengan menghadirkan sisi baik sekaligus buruk dari setiap tokoh, terutama Tae-soo.Â
Skenario yang ditulis dengan humanis oleh Jae-rim semakin apik adegannya dengan dukungan editing yang mumpuni dari sang editor, Sin Min-kyeong sehingga sukses meraih juara dalam tiga anugerah penghargaan yang untuk kategori Best Editing.
Tahun 2022 lalu, rakyat Korsel telah melaksanakan pemilu untuk memilih presiden ke-13, Yoon Suk-yeol (sebelumnya menjabat jaksa agung), yang akan berkuasa hingga 2027.Â