Kesehatan  kulit memang identik dengan hidrasi (asupan) air yang cukup. Lalu, bagaimana caranya agar kulit tetap lembab (moist) saat kita sedang berpuasa Ramadan?
Saat berpuasa, saya menemui kulit tangan saya terlihat lebih kering dari biasanya. Saat disentuh, teksturnya terasa lebih kasar, aduh!
Ternyata, kulit kasar dan kering itu memang umum terjadi saat kita berpuasa.
Menurut seorang dermatologis (dokter kulit) yaitu dr. Suksmagita Pratidina, Sp.DV. yang akrab dipanggil dr. Gita, dalam media discussion bertajuk "Mengenal Masalah Kulit dan Rambut Wanita di Berbagai Usia" pada Rabu (15/03/2023), ada lima masalah kulit yang kerap hadir selama seseorang berpuasa yakni:
1- Kulit kasar
2- Kusam
3- Lebih sensitif
4- Kering atau dehidrasi
5- Mata sembab
Dokter Gita menambahkan, asupan air yang terbatas dan juga pola tidur yang berubah selama puasa turut mempengaruhi kulit. Selain air, cukup tidur jelas ikut mendukung kulit untuk tetap bersinar (glowing).
Padahal, saat Ramadan kita hanya dapat minum air sejak berbuka hingga makan sahur dengan durasi puasa di Indonesia sekitar 12-14 jam per hari. Waktu tidur di malam hari pun (sedikit) berkurang karena pukul 3 pagi, kita harus bangun untuk sholat Tahajud yang lalu disambung dengan santap sahur.
Nah, setelah trial & error, termasuk mencoba saran dari para pakar kesehatan kulit, saya pun mendapati solusi praktis agar kulit selalu kinclong saat puasa. Jadi sewaktu Idul Fitri, kulit pun akan cerah merona yang serupa wajah kita saat THR diterima hahaha...
Maka itulah, berikut ini adalah tiga masalah kulit yang (dulu) sering parah mendera saat menjalani puasa Ramadan. Sejak menjalani sejumlah praktek sederhana dalam merawat kulit seperti yang tertera di bawah ini, maka kulit pun dapat lebih sehat terawat, Alhamdulillah.
Solusi kulit glowing anti kering
Saya cermati, kulit lebih kasar jelas sulit dihindari saat puasa. Solusi jitunya, saya rutin meminum segelas air saat sebagai sajian awal berbuka sebelum makan hidangan lainnya, termasuk kurma.
Selain itu, sebelum dan sesudah Taraweh serta sahur, saya juga teratur meneguk air putih.Â
Menurut Dokter Spesialis Dermatologi dan Venereologi di Rumah Sakit (RS) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, dr. Alamanda Murasmita, Sp.DV, "konsep 2-4-2" yaitu minum  2 gelas saat berbuka, 4 gelas di malam hari, dan 2 gelas saat sahur akan membantu kulit tak kering.
Saat berbuka, saya juga memilih untuk menghindari minuman bersifat diuretik (menarik air dari dalam tubuh berupa urine) yaitu kopi dan teh, baik disajikan hangat atau dingin berupa es. Untuk perawatan luar (non diet), saya memakai krim pelembab wajah (moisturizer) dan handbody lotion yang sesuai jenis kulit di pagi hari sebelum bekerja serta malam hari sebelum tidur agar lebih optimal.
Ohya, saat puasa, frekuensi mencuci muka dengan facial wash juga saya kurangi menjadi cukup sekali per hari karena cairan tersebut dapat membuat kulit kering jika tak diimbangi dengan konsumsi air yang cukup. Setelah mencuci wajah, saya biasa minum air agar kulit senantiasa terhidrasi.
Bibir pecah-pecah tak lagi masalah
Berkurangnya waktu tidur dan konsumsi air saat puasa juga rentan berujung pada keringnya bibir. Konsumsi teratur buah dan sayuran berwarna saat buka dan sahur sangatlah tepat karena keduanya tinggi serat serta airnya yang membantu bibir tetap lembab.
Madu juga efektif mengatasi bibir kering selama puasa. Tiap sahur, saya meminum satu sendok makan (1 sdm) atau dua sendok teh (2 sdt) madu sebelum meneguk air putih. Â
Selain terbatasnya asupan air dan waktu tidur selama berpuasa, siapa sangka lho, pasta gigi yang mengandung deterjen (ditandai dengan banyaknya busa) dan mint ternyata dapat membuat bibir kering! Menurut Kepala Departemen Dermatologi dan Venereologi FKKMK UGM Yogyakarta, dr. Fajar Waskito, Sp.KK (k)., M. Kes., hindari menjilsti atau membasahi bibir kering saat puasa karena hal itu malah memperparah kondisi bibir.
Alternatifnya, kita dapat mengganti pasta gigi atau mengurangi jumlahnya yang dioleskan ke sikat gigi. Saya pribadi lebih memilih untuk menguranginya sampai pasta giginya habis lalu membeli pasta gigi yang minim atau non deterjen.
Menu bergizi buat jerawat pergi
Siapa yang saat Ramadan kulitnya malah jerawatan? Gimana enggak jerawatan dengan (rajin) makan gorengan setiap berbuka hehehe...
Gorengan termasuk makanan dengan nilai Indeks Glikemik yang tinggi (high glycemic index) yang dapat meningkatkan kadar gula darah seseorang (blood sugar levels). "Kondisi ini dapat memicu inflamasi atau peradangan dalam tubuh, tak terkecuali menyebabkan jerawat," papar dr. Fajar Waskito dari UGM yang juga Kepala Bagian KSM Penyakit Kulit dan Kelamin pada RS Sardjito di Yogya tersebut.
Strateginya, saya kini hanya makan gorengan setiap akhir pekan (Sabtu dan Ahad) dan jumlahnya dibatasi 1-2 per hari. Mulanya memang begitu syulit lupakan gorengan hihihi, tapi lama-lama terbiasa kok.
Saat menu konsumsi kita seimbang kandungan gizinya (rendah gula dan karbohidrat), khususnya selama puasa, InsyaAllah jerawat pun akan sirna. Selain menjaga pola makan, saya juga memakai cairan serum agar pori-pori wajah tak berminyak berlebihan yang bisa menimbulkan jerawat nantinya.
Intinya, 'moderasi atau secukupnya' adalah kata kunci agar kulit semakin cerah merona, terutama saat berpuasa. Yuk, mari kita rutinkan merawat kulit dengan tepat saat dan juga sesudah Ramadan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H