Mohon tunggu...
Khairunisa Maslichul
Khairunisa Maslichul Mohon Tunggu... Dosen - Profesional

Improve the reality, Lower the expectation, Bogor - Jakarta - Tangerang Twitter dan IG @nisamasan Facebook: Khairunisa Maslichul https://nisamasan.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Film Animasi Lokal dengan Kualitas Global

13 Oktober 2022   12:25 Diperbarui: 13 Oktober 2022   15:21 549
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pelestarian lingkungan dapat digaungkan melalui media film dengan pesan yang berkesan (Ilustrasi: YouTube Lakon Studio)

Isu lingkungan memang dapat dibilang tidak (terlalu) semenarik isu ekonomi dan politik. Namun, saat dikemas dalam bentuk film animasi, topik lingkungan dapat menjadi lebih unik untuk dilirik.

Film animasi berjudul 'Mars Goes Green' karya Lakon Studio (Lakons) dan diproduksi tahun 2013 ini dapat menjadi tontonan yang mendidik sekaligus menghibur. Mars Goes Green adalah film animasi pendek kedua dari Lakons setelah di tahun 2011, lembaga/studi pelatihan animasi itu meluncurkan animasi debutnya yaitu 'Pada Suatu Ketika'.

Awalnya saya sangka, Mars Goes Green adalah film animasi produksi luar negeri. Tanpa teks/subtitle, animasi berdurasi sekitar 8 menit tersebut memang memiliki kualitas grafis 3D yang halus mirip aslinya.

Mars Goes Green berkisah tentang usaha keras seorang penduduk planet Mars yang menanam sebutir benih tanaman. Kondisi Mars yang kering kerontang membuatnya harus ekstra sabar, bahkan dalam menunggu mulai dari sebutir benih tanaman hingga tunasnya tumbuh.

Hal ini tentunya berbanding terbalik dengan keadaan di planet Bumi yang mayoritas kaya air sehingga tanahnya subur. Tak heran, seorang penduduk Mars itu benar-benar berusaha agar benih tanamannya dapat tumbuh dengan segala bentuk perawatan yang optimal.

Saat kuncup tanaman yang diharapkan mulai muncul, si warga Mars yang single fighter itu pun otomatis kegirangan. Siapa kira, budaya selfie juga dikenal di Mars ketika penduduk Mars itu berswafoto dengan tanamannya.

Nah, di sinilah konflik dimulai. Tak hanya di Bumi, tanaman di Mars pun tak luput dari aksi jahat penebangan, ironis banget kan ya?

Sang penduduk Mars yang hanya seorang diri itu lantas berjibaku dalam menyelamatkan tanamannya. Baginya, tunas pohon itu adalah hidupnya sehingga harus dipertahankan sekuat tenaganya.

Lakon Studio memulai animasi pertamanya sekitar 10 tahun lalu (Ilustrasi: YouTube Lakon Studio)
Lakon Studio memulai animasi pertamanya sekitar 10 tahun lalu (Ilustrasi: YouTube Lakon Studio)

Lalu, mampukah seorang warga Mars itu menyelamatkan tanaman yang begitu dirawatnya dari sebutir benih hingga tanamannya tumbuh besar? 

Anda boleh segera langsung menontonnya di akun YouTube milik Lakon Studio saat ini juga lho.

Usaha Lakon Studio dalam menyadarkan kita semua tentang pentingnya menjaga kelestarian hutan dalam bentuk animasi ini pastinya patut kita apresiasi. 

Film sejak lama memang telah dikenal sebagai media komunikasi massa yang efektif dan efisien dalam menyampaikan pesan, tak terkecuali isu pelestarian hutan.


Mars Goes Green ini juga mengandung pesan tersirat untuk para penontonnya agar tetap optimis dalam menghijaukan lingkungan meskipun kondisi tanah di sekitar itu tandus. Film animasi ini pun mengingatkan kita bahwa menanam tanaman itu dapat dimulai dari diri kita sendiri dengan bantuan teknologi yang telah ada.

Mars Goes Green kini telah menembus 839,536 views hingga hari ini di akun YouTube Lakon Studio. Para netizen mayoritas berkomentar positif baik tentang isi cerita maupun kualitas animasi dari film animasi yang diunggah pada Desember 2016 lalu tersebut.

Jika semakin banyak isu lingkungan yang dikemas dalam bentuk film animasi kreatif yang edukatif sekaligus informatif, peluang generasi muda (khususnya usia sekolah) untuk semakin tertarik dengan usaha penghijauan pun semakin lebar. Generasi yang termasuk Generasi Z (1995-2010) dan Alpha (2011-2025) ini adalah 'Digital Natives' yang lahir serta besar di era digital sehingga lebih familiar dengan konten multimedia.

Film animasi seperti Mars Goes Green ini tentunya cocok saat diputar pula di bangku sekolah dan kuliah. Setelah menontonnya, setiap siswa ataupun mahasiswa dapat membuat review filmnya baik per individu maupun per kelompok.

Review film Mars Goes Green tersebut lalu dapat diunggah di media sosial maupun blog pribadi supaya semakin banyak orang yang tertarik untuk menanam lebih banyak pohon di planet Bumi yang satu-satunya ini. Seorang warga dalam Mars Goes Green yang gersang saja bermimpi dan berjuang hingga titik darah penghabisan agar planet merah itu dapat sehijau planet Bumi kita ini.

Semoga ke depannya, isu pelestarian lingkungan semakin menarik minat banyak sineas film di Indonesia untuk mengangkatnya ke layar lebar baik dalam animasi maupun non-animasi. Planet Bumi kita ini pasti akan berterima kasih atas upaya kita menjaganya secara langsung dengan menanam pohon maupun tidak langsung melalui beragam pesan penghijauan di film.


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun