Setelah mencoba berbagai jenis masker wajah, saya pun sampai di satu kesimpulan. Wajah dapat tampak cerah dengan masker yang bahannya tersedia di rumah.
Saya pernah membeli masker wajah mulai dari yang harganya ramah di kantong sampai yang harganya bisa buat kantong bolong hihihi... Jenis masker wajahnya pun ada yang berasal dari brand (jenama) lokal hingga merk global.
Hasilnya? Hingga kini, saya belum memiliki satu jenama favorit dari masker wajah pabrikan karena ujung-ujungnya saya kembali memakai bahan masker alami.
Setiap orang jelas memiliki jenis kulit yang berbeda. Kulit wajah saya syukurnya tahu diri karena cocok dengan bahan masker alami yang dapat ditaruh di wajah plus buat kenyang saat dikunyah hehehe...
Di antara berbagai masker wajah alami yang tersedia di rumah, ada 3 (tiga) jenis yang jadi favorit saya selama ini. Ketiganya yaitu madu, putih telur, dan pisang matang.
Saya akui, ketiganya memang tidak menghasilkan efek instant glowing dibandingkan dengan masker wajah komersial. Namun, untuk jangka panjang, masker wajah alami ini hasilnya lebih memuaskan dan aman dari efek samping yang dihasilkan dari zat-zat kimia pada masker wajah produksi pabrik.
Ohya, pastikan wajah kita sudah dibilas air hangat dulu ya sebelum memakai masker agar pori-pori kulit wajah terbuka. Seusai maskeran, bilaslah wajah dengan air es supaya pori-porinya tertutup kembali. Selamat mencoba, gais!
MADUÂ
Semakin pekat tekstur madu, semakin oke dipakai sebagai masker. Cukup dengan 1 sendok teh (1 sdt) atau 1/2 sendok makan (1/2 sdm), madu siap dioleskan ke wajah dan leher secara merata.
Saya pribadi lebih memilih memakai satu jenis masker wajah dalam satu waktu. Jadi, cukup masker madu untuk hari ini, besok dengan masker alami lainnya.
Ini tujuannya agar kita dapat melihat langsung hasilnya dengan jelas. Pengalaman saya mendapati bahwa madu itu sesuai untuk membuat kulit kita semakin lembab sekaligus mencegah jerawat.
Masker madu dapat dipakai setiap hari untuk hasil lebih optimal selama 10-15 menit. Kalau kita sedang sibuk, masker madu juga oke digunakan sebanyak 2-3x per minggu selama 20-25 menit.
PUTIH TELUR
Kita dapat memakai putih telur ayam jenis apa saja untuk masker wajah. Kalau kita dapat memperoleh putih telur ayam kampung, hasilnya akan lebih baik lagi sebagai masker wajah karena pakan ayam kampung itu alami.
Sebelum dioleskan sebagai masker wajah, dinginkan dulu putih telur di kulkas untuk mengurangi bau amis dan teksturnya masih kenyal saat diusapkan ke wajah. Segera pakai ya putih telurnya sebagai masker ketika sudah dikeluarkan dari kulkas agar tetap fresh maskernya.
Takaran putih telurnya dapat sebanyak 1-2 sdm per kali pakai dengan durasi maskeran 15-20 menit. Masker putih telur ini efektif untuk mengencangkan kulit so wajah enggak gampang berkerut.
Setipe dengan masker madu, pakailah masker putih telur tanpa dicampur bahan lainnya ya agar lebih terlihat hasilnya. Frekuensi pemakaiannya cukup 1-3x per minggunya (tidak perlu setiap hari).
PISANG MATANG
Pernahkah Anda melihat pisang yang matang sehingga teksturnya mirip bubur alias lunak banget? Nah, jenis pisang seperti itulah yang sesuai untuk masker agar kulit wajah dan leher semakin halus dan lembut serta segar merona.
Cara pakainya yaitu dengan melumatkan sebuah pisang matang sehingga berbentuk seperti pasta. Setelah itu, oleskan ke wajah dan leher serta diamkan selama 10-20 menit atau sampai masker pisang sudah tak lembab lagi.
Masker wajah dari pisang matang ini sesuai dipakai setiap 2-3 hari sekali atau 2-4x per minggu.Â
Kalau ingin praktis, kita dapat melumatkan sejumlah pisang yang sudah matang lalu ditaruh dalam wadah yang tertutup rapat untuk kemudian disimpan di kulkas selama 7-10 hari penyimpanan.
Untuk hasil yang diharapkan, kita dapat memakai masker madu selama hari kerja (Senin-Jum'at) karena lebih praktis dan masker putih telur serta pisang matang di akhir pekan (Sabtu-Ahad). Saat rutin melakukannya, kulit wajah dan leher kita pun akan lebih sehat.
Bagaimana, sudah siap rutin memakai masker wajah? Apapun jenis (dan harga) maskernya, pastikan dulu khasiatnya dan jangan sampai lebih karena rayuan maupun promosi iklan ya bestie.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H