Mohon tunggu...
Khairunisa Maslichul
Khairunisa Maslichul Mohon Tunggu... Dosen - Profesional

Improve the reality, Lower the expectation, Bogor - Jakarta - Tangerang Twitter dan IG @nisamasan Facebook: Khairunisa Maslichul https://nisamasan.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Sewindu KOMiK Menyebarkan Informasi Sinema Unik

22 Agustus 2022   10:25 Diperbarui: 22 Agustus 2022   10:27 364
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dua tahun lalu KOMiK menyabet penghargaan sebagai komunitas terbaik di Kompasiana (Ilustrasi: IG @komik_kompasiana)

Di Kompasiana, kita (tak) hanya menulis untuk mengejar sejumlah nominal saldo GoPay, namun juga untuk menambah pengalaman sekaligus teman (komunitas). Eh, tapi Kompasianer yang tujuan utamanya memang K-Rewards, sah-sah aja sih, ya gais ya hehehe...

Hadirnya sejumlah grup komunitas di Kompasiana adalah hal terunik bagi saya. Kesamaan minat suatu topik tulisan ternyata dapat menyatukan Kompasianer dalam satu komunitas, contohnya yaitu KOMiK (Kompasianers Only Movie enthus(i)ast Klub) yang tepat berusia sewindu di tahun 2022 ini.

Sebagai anggota KOMiK, saya bergabung sekitar 6 tahun lalu dan mulai ikut menulis tentang film sejak tahun 2017. Hingga kini saya baru mengikuti event online dari KOMiK dan belum pernah mengikuti event offline seperti nobar maupun gala premiere.

Mbak Dewi Puspa selaku punggawa utama KOMiK termasuk  yang rajin mengajak saya untuk bergabung di kegiatan daring dan luring dari KOMiK. Kompasianer of the Year 2021 yang ramah dan arek Malang tersebut memang pecinta sejati film dan kucing hihihihi....

Meskipun saya selama ini baru mengikuti kegiatan online KOMiK sejak tahun 2017, namun pengalamannya tetap berkesan hingga kapanpun. Tiap kali menulis artikel film untuk lomba blog KOMiK, selalu ada ilmu dan sudut pandang baru yang bermanfaat untuk dibagikan ke para pembaca.

Bagi saya, tema lomba blog dari KOMik memang berhasil memancing ide kreatif untuk dituliskan setelah menonton suatu film. Ini berlaku baik untuk film asing maupun film Indonesia yang kini terus bertambah secara kuantitas dan juga kualitasnya.

Maka, inilah pengalaman unik saya bersama KOMiK sejak tahun 2017 lalu. Semoga ke depannya, saya dapat segera merasakan serunya beragam even offline KOMiK.

1. Film klasik karya Indonesia

Sebelumnya, saya mengira film klasik itu adalah (monopoli) film Hollywood. Film hitam putih dari negara Paman Sam itu memang hingga kini masih dikenal luas.

Nah, saat KOMiK mengadakan lomba blog tentang review film perjuangan di tahun 2017, saya mendapati adanya film klasik Indonesia yaitu "Enam Djam di Djogja" untuk pertama kalinya. Film bertema perjuangan Indonesia yaitu Serangan Umum 1 Maret 1949 itu diproduksi di tahun 1951.

Buku tentang kumpulan artikel film sejarah dan perjuangan jadi hadiah manis dari KOMik (Dokpri)
Buku tentang kumpulan artikel film sejarah dan perjuangan jadi hadiah manis dari KOMik (Dokpri)
Setelah menonton film karya sutradara legendaris Indonesia yaitu Usmar Ismail tersebut, saya pun merasa semakin kagum dengan kerja keras para sineas film yang bahkan sanggup membuat film berkualitas saat Indonesia baru merdeka selama 6 tahun, wow!

Jadi lomba blog dari KOMik tak hanya mengasah skill menulis, namun juga menambah wawasan saya, terutama tentang sejarah film perjuangan Indonesia. Meskipun di awal kemerdekaan fasilitas film Indonesia sangat minim, kualitas film serta akting para pemainnya tak kalah dengan Hollywood lho!

Saya pun tambah senang ketika pada November 2021 lalu, KOMiK membukukan 33 artikel film perjuangan para Kompasianer dengan judul "Sejarah dan Perjuangan Bangsa dalam Bingkai Sinema" sehingga dapat dibaca lebih banyak orang. Harapannya, KOMiK dapat secara rutin menerbitkan buku tentang film sehingga kiprahnya tak hanya diketahui sesama Kompasianer, namun juga masyarakat umum.

2. Webseries animasi milik negeri

Mirip film klasik, dulunya saya juga mengira film animasi itu adalah dominasinya Hollywood. Saya termasuk generasi yang masa kecilnya menonton animasi Disney seperti Donald & Daisy Duck, Mickey & Minnie Mouse, Paman Gober, Goofy, dan kawan-kawannya.

Anggapan itu pun pupus setelah saya mengikuti lomba blog review film animasi dari KOMik pada tahun 2021 lalu. Ternyata sineas Indonesia juga telah mampu menghasilkan karya animasi yang oke punya, termasuk sejumlah film animasi pendek produksi Pijaru.

Pijaru adalah rumah produksi video yang merupakan bagian dari Kompas Gramedia Group (KGG). Sejak tahun 2016, film animasi pendek dari Pijaru telah berhasil meraih sejumlah penghargaan.

Selain film animasi lepas, Pijaru bersama Cuatro Studio juga membuat webseries animation yang kocak dengan judul "Kostan Terdekat" pada tahun 2018-2019 yang dapat disaksikan di kanal YouTube Pijaru. Bisa jadi, hingga kini banyak orang yang belum mengetahui Pijaru dan karyanya, termasuk saya dulu hehehehe....

Inilah yang membuat saya berulangkali tertarik dengan lomba blog dari KOMik. Kita dapat menyebarluaskan informasi penting tentang sinema Indonesia maupun asing yang masih belum banyak diketahui masyarakat.

3. Nominasi Oscar dari negara kecil

Di luar film klasik dan animasi, superioritas Hollywood memang masih merajai industri film internasional. Ini juga berlaku untuk penghargaan film tahunan yaitu Oscar yang begitu bergengsi.

Salah satu nominasi Oscar yaitu kategori film asing terbaik. Namun, negara-negara yang biasa lolos umumnya berasal dari negara maju seperti Jepang, Korea Selatan, dan negara-negara Eropa Barat lainnya.

Dua tahun lalu KOMiK menyabet penghargaan sebagai komunitas terbaik di Kompasiana (Ilustrasi: IG @komik_kompasiana)
Dua tahun lalu KOMiK menyabet penghargaan sebagai komunitas terbaik di Kompasiana (Ilustrasi: IG @komik_kompasiana)

Lomba blog KOMiK tentang Oscar tahun 2022 ini membuat saya jadi ngeh bahwa negara sekecil Bhutan  dari Asia Selatan ternyata berhasil menembus nominasi Oscar dengan film berjudul "Lunana: A Yak in the Classroom." Gambar dalam film perdana besutan sutradara Pawo Choyning Dorji (39) ini bahkan hanya direkam dengan single camera yang bertenaga surya!

Keberhasilan Bhutan yang hanya berpenduduk kurang dari 1 juta jiwa (hanya sekitar 756,100 orang menurut survei tahun 2021) tentunya dapat menginspirasi sekaligus untuk memotivasi Indonesia untuk lolos Oscar. Tak hanya film dan sineasnya yang dapat berangkat ke Hollywood untuk mewakili Indonesia, namun juga anggota komunitas film, terutama dari KOMiK, setuju ya?

Oleh karena itu harapan saya, selain aktif menjalankan akun media sosial (Facebook, Twitter, Instagram) dan menerbitkan majalah bulanan online KOMiK yaitu KO-Magz, KOMiK juga dapat memiliki kanal YouTube serta TikTok ke depannya agar dapat menjangkau semakin banyak kalangan. Mana tahu kan, awalnya KOMiK dari komunitas pecinta film, eh hingga berlanjut menjadi studio & production house, Aamiin.

Selain film, KOMiK juga peduli lingkungan dengan donasi untuk hutan dari karya tulisan para KOMiKer (Ilustrasi: IG @komik_kompasiana)
Selain film, KOMiK juga peduli lingkungan dengan donasi untuk hutan dari karya tulisan para KOMiKer (Ilustrasi: IG @komik_kompasiana)

Selamat ulang tahun ke-8 untuk KOMiK. Sukses selalu dan tetaplah memajukan kualitas film baik dari tulisan maupun kegiatan lainnya yang dapat diakses umum hingga kapanpun. Salam.

Baca juga:

- Selamat, Inilah Pemenang Event KOMiK Review Film Perjuangan

- Yuk Cari Tahu Siapa Saja Pemenang Pekan Animasi KOMiK 2021

- Buku Kompilasi Karya Komiker "Sejarah dan Perjuangan Bangsa dalam Bingkai Sinema" Sudah Bisa Dipesan

- Selamat! Ini Dia Pemenang Lomba Blog 'Road to Oscar'!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun