Mohon tunggu...
Khairunisa Maslichul
Khairunisa Maslichul Mohon Tunggu... Dosen - Profesional

Improve the reality, Lower the expectation, Bogor - Jakarta - Tangerang Twitter dan IG @nisamasan Facebook: Khairunisa Maslichul https://nisamasan.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Segar Pilihan

Berbagi Lezatnya Makanan Daerah Selama Ramadan

28 April 2022   09:10 Diperbarui: 28 April 2022   09:19 799
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cenil khas Jawa Tengah ini kenyal dan manisnya cocok untuk dibagikan saat berbuka (Dokumentasi pribadi)

Setiap kali Ramadan, berulangkali saya akan menemui suguhan yang jarang dijumpai setiap hari. Di masjid perumahan tempat tinggal saya, menu khas daerah kerapkali menjadi takjil sumbangan warga.

Selain lontong dan gorengan yang rutin hadir sebagai takjil di masjid perumahan kami, para ibu dari empat RT dalam satu RW juga menyediakan nasi kotak dan cemilan lainnya secara bergantian sesuai jadwal setiap nama jalan di tempat kami. Makanan ringan dan berat itulah yang menarik karena ada saja menu spesial dari berbagai daerah di Indonesia.

Es Pallu Butung khas Sulawesi ini buat buka shaum semakin segar (Ilustrasi: DOK. SHUTTERSTOCK/Yohanes_Setiyanto/Kompas.com)
Es Pallu Butung khas Sulawesi ini buat buka shaum semakin segar (Ilustrasi: DOK. SHUTTERSTOCK/Yohanes_Setiyanto/Kompas.com)

Saya pernah menjumpai es Pallu Butung yang merupakan khas Sulawesi Selatan. Lain waktu, ada pula Mie Aceh dan Teh Tarik yang dibagikan sebagai takjil di masjid sebagai pengganti nasi kotak.

Maka itulah, bagi saya makanan yang berkesan selama Ramadan itu yaitu makanan maupun minuman khas daerah setiap propinsi di Indonesia. Maklum saja, masa kecil kita yang dihabiskan di kampung halaman tentunya meninggalkan nostalgia indah tentang Ramadan beserta menu masakannya.

Lidah ternyata punya kenangan

Keluarga saya sempat tinggal di Kalimantan saat saya masih berusia TK hingga kelas 1 SD. Tak heran, Soto Banjar begitu melekat di benak saya karena soto tersebut sering disajikan saat Ramadan.

Ketika ada warga yang membagikan Soto Banjar khas Kalimantan sebagai menu takjil di masjid, wah saya langsung lahap deh berbukanya. Beginilah kalau sudah kangen masakan yang penuh kenangan menyenangkan hehehe...

Kue Bika Ambon ini layak dikonsumsi saat berbuka puasa tiba (Ilustrasi: DOK. SHUTTERSTOCK/Nur El Imany/Kompas.com)
Kue Bika Ambon ini layak dikonsumsi saat berbuka puasa tiba (Ilustrasi: DOK. SHUTTERSTOCK/Nur El Imany/Kompas.com)

Kita bahkan tak harus tinggal lama di satu tempat dalam satu waktu agar memiliki makanan favorit di daerah tersebut. Bapak saya saat masih bekerja sering ditugaskan di Medan, termasuk saat Ramadan.

Ketika kue Bika Ambon khas Medan menjadi menu takjil di masjid kami, maka beliaulah yang paling semangat saat dibagikan kue kuning menyala yang manis dan lembut itu. Seingat saya, beliau sampai menghabiskan 6 potong!

Sementara itu, Ibu saya yang lahir dan besar di Jawa Tengah itu begitu antusias saat panitia takjil di masjid menyajikan Tempe Mendoan. Namun, menurut beliau, lezatnya tempe mendoan itu juaranya tetap dipegang oleh ibu beliau alias almarhum nenek.

Takjil Ramadan yang dinantikan

Di perumahan tempat keluarga kami tinggal, ada grup WA per RT maupun RW. Nah, di grup WA itulah, para warga yang berasal dari propinsi tertentu, sering mendapat request makanan maupun minuman khas daerah mereka yang jarang dijumpai untuk takjil masjid.

Tetangga saya yang berasal dari Manado pun lalu menyajikan Tinutuan (Bubur Manado). Rasanya mantap banget lho karena keluarga besar beliau memang pengusaha katering terkenal di daerah asalnya.

Bubur Manado atau Tinutuan ini hangatnya pas untuk berbuka di kala hujan (Ilustrasi: resepkoki.id)
Bubur Manado atau Tinutuan ini hangatnya pas untuk berbuka di kala hujan (Ilustrasi: resepkoki.id)
Warga lainnya yang berasal dari Palembang juga ikut unjuk gigi dengan menyuguhkan Pempek yang dibuat sendiri dari awal. Keluarga mereka memasaknya mulai dari ikan tenggiri segar yang kemudian digiling hingga membuat cuka pempek yang rasa asamnya bukan main segarnya, maknyus!

Namun, ada pula warga yang membeli matang takjil khas daerah karena keterbatasan waktu untuk memasak. Tetangga yang berasal dari Bandung memilih untuk menyajikan Colenak yang manis dan legit. Colenak adalah peuyeum yang dibakar dan dicocol gula merah yang sudah dilelehkan lalu dicampur parutan kelapa sebagai topping yang menambah nikmat.

Colenak khas Jawa Barat ini dapat jadi alternatif sehat gorengan saat buka shaum (Ilustrasi: resepkekinian.com)
Colenak khas Jawa Barat ini dapat jadi alternatif sehat gorengan saat buka shaum (Ilustrasi: resepkekinian.com)

Warga yang berasal dari Yogyakarta-Jakarta ada pula yang membagikan Cenil yang dipesannya dari penjual jajanan tradisional keliling. Cenil terbuat dari campuran tepung sagu dan air yang dimasak di atas api sambil terus diaduk hingga kental dan kenyal lalu dilapisi dengan kelapa parut, garam, serta daun pandan.

Mari berbagi takjil Ramadan dengan menu khas daerah yang penuh kenangan (Ilustrasi: Antara News)
Mari berbagi takjil Ramadan dengan menu khas daerah yang penuh kenangan (Ilustrasi: Antara News)

Ramadan memang membawa keberkahan sekaligus kenangan, termasuk menu takjil yang dibagikan di masjid perumahan kami, baik bagi warga maupun para musafir yang ikut berbuka di masjid kami tersebut. Semoga kelezatan takjil berupa makanan khas daerah tersebut dapat menjadi energi bagi para kaum muslimin untuk tetap semangat beribadah setelah berbuka, yaitu sholat tarawih sehingga kualitas ibadah selama bulan suci ini semakin bertambah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Segar Selengkapnya
Lihat Segar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun