Ramadan tahun 2022 ini telah memasuki 10 hari terakhir. Bagaimana bestie, masih semangat kan bangun sahurnya? Hehehehe....
Sahur itu memang lebih menantang daripada berbuka. Maklum saja, saat waktu (enaknya) tidur, kita harus membuka mata dan makan.
Bagi orang yang tergolong manusia pagi (morning person), bangun sebelum adzan Subuh untuk sahur, dapat dibilang (relatif) ringan. Lain ceritanya bagi manusia malam yang mereka bahkan baru mulai dapat tertidur di saat jam sahur!
Tapi, di sinilah letak hikmahnya sahur. Ketika kita ikhlas, maka sahur pun menjadi berkah.
Artikel ini akan mengulas suka-duka sahur setelah bangun tidur. Sumber penulisannya yaitu berdasarkan pengalaman pribadi maupun orang lain yang juga memiliki kisah unik tentang sahur.
Menu lezat menggugah selera
Ibu saya memiliki strategi agar keempat buah hatinya lebih semangat untuk bangun sahur. Ya, apalagi kalau bukan menyiapkan menu istimewa untuk makan sahur.
Beliau biasanya akan memasak menu favorit salah satu anaknya untuk sahur. Maka dalam enam hari, setiap anggota keluarga kami (4 anak dan sepasang orang tua) akan merasakan menu kesukaan mereka saat menikmati sahur.
Meskipun begitu ada satu jenis pangan yang Bapak dan ketiga adik laki-laki saya yang tak akan pernah bosan menyantapnya saat sahur setiap hari. Ayam goreng, terutama ayam goreng tepung, adalah favorit kaum Adam dalam keluarga saya.
Sementara itu, Ibu dan saya lebih memilih ikan laut maupun ikan tawar. Jalan tengahnya yaitu adanya olahan telur yang netral dan disukai semua orang di rumah.
Aroma masakan saat sahur dapat dibilang sebagai 'alarm' bagi orang yang sedang nyenyak tidur. Teman kost saya dulu termasuk orang yang langsung terbangun ketika hidungnya menghirup bau makanan yang lezat dan nikmat.
Tetangga depan rumah kami pun memiliki strategi jitu untuk makan sahur dengan hampir setiap hari memesan makanan sahur lewat aplikasi online. Alasannya, "Lebih semangat makan sahur karena enggak perlu capek-capek masak tapi menunya gonta-ganti terus!" Hahahaha....
Mengunyah sambil setengah tidur
Siapa yang pernah makan sahur dengan mata setengah terpejam? Bagi anak kost, pengalaman itu adalah hal lumrah setiap Ramadan.
Saat masih kost, saya ingat seisi kost itu selalu saling memastikan bahwa penghuni kost sudah terbangun untuk makan sahur. Tak masalah makannya di kamar selama mereka tidak ketiduran sehingga sahur tak terlewatkan.
Di rumah kami, anggota keluarga yang makan sahur dengan muka bantal itu umumnya para pria yang malamnya menonton pertandingan bola maupun bermain online games. Kalau sudah begitu, Ibu saya pasti langsung mengomel seperti ini, "Malam Ramadan itu untuk ibadah dan bukannya sibuk enggak jelas yang malah buat ngantuk pas makan sahurnya!"
Makan sahur sambil merem-melek pun dialami oleh para keponakan yang masih berusia SD. Iming-iming hadiah ketika puasa Ramadan mereka dapat full sebulan ternyata ampuh untuk membuat mereka bangun sahur.
Makan sahur memang tak semudah dijalani seperti halnya waktu berbuka. Namun, jika sampai tak sahur, dapat dipastikan perut seseorang akan keroncongan sepanjang hari. Itu sih jelas enggak enak banget rasanya!
Agar dapat fresh saat bangun sahur, setelah berwudhu ataupun mencuci muka, air putih hangat dapat efektif mengusir rasa kantuk kita. Setelah itu, biasakan konsumsi buah-buahan terlebih dahulu sebelum menikmati menu utama.
Idul Fitri memang sebentar lagi. Di penghujung Ramadan ini, yuk tetap semangat bangun dan makan sahur agar ibadah shaum kita semakin penuh berkah hingga hari kemenangan nanti pada 1 Syawal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H