Tentu saja saya lebih senang menerima kemasan kardus tersebut karena dapat langsung saya lipat dan sumbangkan ke bank sampah yang dikelola pengurus masjid terdekat dari rumah sebagai sedekah sampah. Ada pula kotak kardus yang masih bersih tersebut saya pakai kembali untuk tempat menaruh barang seperti sepatu ataupun wadah membungkus kado.
Kemasan kaca atau gelas dan logam yang saya dapat dari hasil belanja online lalu berubah fungsi sebagai wadah menyimpan bumbu dapur. Aromanya jelas lebih segar saat disimpan dalam wadah kaca dibandingkan wadah dari plastik.
Lalu bagaimana saat kita berbelanja online di toko yang bukan mengusung konsep ramah lingkungan? Tenang, selama ini saya mendapati mereka sudah banyak yang menawarkan opsi kemasan tambahan untuk pembeli.
Solusinya, kita lebih baik memilih kemasan kardus daripada bubble wrap. Harganya sama kok dengan kualitas yang menurut saya, kardus lebih terjamin dibandingkan plastik.
Kini, belanja online memang sudah jadi bagian dari keseharian hidup kita. Namun, kita tetap bisa mengurangi sampah plastik saat berbelanja daring agar Bumi kita (satu-satunya) ini tetap terjaga kebersihan dan kesejukannya. Salam lestari selalu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H