6. Glass Bridge (Jembatan Kaca):Â Menghindari Plastik Sekali Pakai
      Pemain Squid Game harus jeli memilih kaca yang kuat sebagai pijakan agar bisa terus melangkah hingga ujung jembatan.  Ini serupa dengan komitmen saya untuk menghindari plastik sekali pakai.
Itu karena sampah plastik yang menumpuk di lautan dapat mencemari perairan sekaligus beresiko mengurangi sekitar 23% kemampuan laut dalam menyerap emisi karbon.Â
Â
     Jadilah sikat gigi bambu menggosok gigi saya selama hampir setahun ini.  Saat berbelanja daring dan luring, membawa tas kain dari rumah maupun meminta penjual untuk mengirim paket barang tanpa bubble wrap plastic adalah pilihan utama saya.
     Ketika (terpaksa) memakai kemasan plastik dengan kode daur ulang nomor 1 hingga 7, kode no 2 (High Density Polyethylene/HDPE) dan no 5 (Polypropylene/PP) adalah opsi utama saya karena keduanya aman dan mudah didaur ulang.  Tetapi, selama masih ada kemasan kaca, kayu, kertas, dan logam, plastik menjadi daftar terbawah kemasan yang saya gunakan. Â
7. Squid Game (Gobak Sodor):Â Aktif Berkampanye di Dunia Maya dan Nyata
      Permainan final di Squid Game ini hanya melibatkan dua pemain yaitu penjaga dan penyerang.  Itu pulalah yang terjadi saat ini antara penjaga kelestarian Bumi dengan perusak lingkungan hidup.
     Sebagai blogger sekaligus akademisi, sejak awal 2020 saya rutin berbagi informasi tentang lingkungan melalui akun blog dan media sosial serta saat mengajar di kampus.  Saya pun mengikuti sejumlah akun resmi organisasi lingkungan agar selalu mendapat informasi terkini seputar isu perubahan iklim dan kiat-kiat mewujudkan net-zero emissions.