Mohon tunggu...
Khairunisa Maslichul
Khairunisa Maslichul Mohon Tunggu... Dosen - Profesional

Improve the reality, Lower the expectation, Bogor - Jakarta - Tangerang Twitter dan IG @nisamasan Facebook: Khairunisa Maslichul https://nisamasan.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Cara Terhindar dari Hoaks Seputar Covid-19 selama Pandemi

24 Agustus 2021   10:05 Diperbarui: 24 Agustus 2021   10:10 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pandemi COVID-19 yang terjadi di Indonesia sejak Maret 2020 lalu tak hanya membuat kita harus berjuang melawan virus penyakit. Perjuangan lainnya yang tak kalah penting yaitu perang terhadap hoaks tentang COVID-19.

Kita pasti ingat betul bahwa setahun lalu masih banyak warga sempat termakan isu bahwa virus COVID-19 tak hidup di suhu panas, termasuk di negara tropis seperti Indonesia. Ternyata setahun kemudian, Indonesia malah mengalami kenaikan drastis kasus COVID-19 sehingga harus menerapkan PPKM Darurat dari 3-20 Juli 2021.

Menurut Juru Bicara Satgas COVID-19 pada 8 Juni 2021, dr. Reisa Broto Asmoro, ada sekitar 8 ribu hoaks seputar COVID-19 yang telah ditangani oleh pemerintah selama setahun pandemi.  Tambahnya lagi, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) telah memiliki sistem penanggulan hoaks yang bernama "Hoax Buster."

Selain pemerintah, setiap warga tentunya wajib untuk menghentikan laju hoaks tentang COVID-19 agar tak memperkeruh suasana. Pengalaman saya dan keluarga mendapati bahwa hoaks yang diteruskan via grup WhatsApp (WA) itu membuat anggota grup malah semakin paranoid sehingga berpotensi untuk bertindak tak rasional.

Contoh terbaru yaitu hoaks tentang meminum campuran minyak kayu putih dalam segelas air putih hangat untuk membunuh virus COVID-19.  Padahal, minyak kayu putih adalah obat luar dan bukan untuk ditelan.

Anggota grup WA keluarga besar saya pun terbelah.  Ada yang mempercayainya dan ingin mencobanya langsung, terutama para senior, dan tidak sedikit pula (termasuk saya) yang menganggapnya sebagai hoaks.

Perselisihan berakhir setelah seluruh anggota grup WA membaca info resmi dari kanal Hoax Buster pada laman covid19.go.id yang dibagikan oleh seorang sepupu. Ternyata, hoaks tentang meminum minyak kayu putih dapat menyembuhkan COVID-19 bahkan termasuk dalam kategori konten yang menyesatkan (misleading content).

Ironisnya, hoaks seputar COVID-19 juga banyak bermunculan via media sosial yang lalu disebarluaskan lagi melalui grup WA. Menurut data yang dirilis Kominfo pada 11 Juli 2021, ada 1.730 hoaks dari media sosial dengan Facebook sebagai penyumbang terbesar isu hoaks tersebut, lalu Twitter, dan ketiga yaitu Youtube.

Lalu, bagaimana caranya agar kita dapat terhindar dari konten hoaks seputar COVID-19? Inilah metode cek "ATM (Asal, Tipe, dan Media informasi)" yang bisa kita lakukan untuk melawan derasnya hoaks selama pandemi ini.          

1. Cek Asal Informasi

Kuncinya yaitu jangan telan mentah-mentah setiap info yang kita terima mengenai COVID-19.  Saya pribadi selalu memastikan asal informasi tersebut memang berasal dari institusi resmi pemerintah, lokal atau global.

Saya pun mengikuti sejumlah akun resmi media sosial yaitu Instagram Kemenkes dan WHO serta UNICEF untuk memastikan keabsahan informasi pandemi.  Lembaga resmi kesehatan nasional dan internasional itulah yang bertanggungjawab merilis berita serta data resmi terkini tentang COVID-19 secara rutin.

Selain institusi resmi kesehatan, sejumlah laman dan akun media sosial yang ditunjuk pemerintah untuk menyebarluaskan informasi COVID-19 yang valid juga layak diikuti.  Mereka antara lain Kominfo dan covid19.go.id.      

2.Cek Tipe Informasi

Kita harus selalu mengingat hoaks dapat berupa tulisan (artikel) dan juga lisan (video/multimedia).  Saya sering mendapati orang masih menganggap hoaks itu hanya berbentuk tulisan sehingga lebih percaya tayangan video, khususnya berita dari Youtube.

Padahal, banyak video yang editingnya sangat meyakinkan namun tetap termasuk hoaks.  Ingat, asal informasi harus diketahui dahulu dengan pasti saat kita membaca maupun menonton berita COVID-19 yang terbaru.   

3.Cek Media Informasi

Isu hoaks tentang COVID-19 tidak hanya beredar luas via media sosial, namun juga marak diteruskan melalui media daring (online). Harap diingat, tidak semua media berita online tersebut telah tercatat resmi pada Kominfo.

Portal berita online di Indonesia juga harus terverifikasi resmi pada Dewan Pers untuk memberantas penyebaran berita abal-abal. Di level pers global, informasi pandemi dari laman berita daring yang tergabung dalam International Fact-Checking Network (IFCN) dari Poynter Institute di Amerika Serikat layak pula untuk dipercayai.

Perlawanan terhadap hoaks seputar COVID-19 itu pun berarti kita turut membantu dalam mengurangi jumlah korban karena kebodohan dan ketidakpedulian.  Tak tertutup kemungkinan, banyak nyawa bisa terselamatkan setelah berhasil terhindar dari jebakan isu hoaks yang membahayakan.  Salam literasi media.         

Referensi:

Kanal Hoax Buster "Minyak Kayu Putih"

Berita Satgas  COVID-19 "Hoaks selama Setahun Pandemi"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun