Mohon tunggu...
Khairunisa Maslichul
Khairunisa Maslichul Mohon Tunggu... Dosen - Profesional

Improve the reality, Lower the expectation, Bogor - Jakarta - Tangerang Twitter dan IG @nisamasan Facebook: Khairunisa Maslichul https://nisamasan.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Sebelum Berkebun, Perhatikan Hal Berikut Ini

27 Juli 2021   08:36 Diperbarui: 14 Agustus 2021   23:51 873
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sebelum berkebun, pertimbangkan ketiga hal berikut ini dengan matang agar tanaman kita tumbuh subur (Ilustrasi: saga.co.uk)

Saya mengalaminya langsung dengan biji cabai rawit yang disebar begitu saja namun tetap tumbuh besar.

Meskipun begitu, tanah tempat saya menyebar biji cabai itu memang gembur, mendapat sinar matahari dan juga air hujan yang cukup, sehingga pohon cabai bisa tumbun dari bijinya yang disebar secara tak sengaja. 

Sesingkat apapun, kita tetap harus meluangkan waktu untuk para anak hijau yang telah kita tanam.

Merawat kebun idealnya dimulai dari diri sendiri lalu dibantu orang lain setelah terus berkembang (Ilustrasi: countryliving.com)
Merawat kebun idealnya dimulai dari diri sendiri lalu dibantu orang lain setelah terus berkembang (Ilustrasi: countryliving.com)

Tenaga: Mandiri vs Asisten

Kita bisa melihat langsung ada orang yang merawat kebunnya sebagai single fighter. Ini biasanya ditemui pada pemilik kebun pemula sehingga isi kebunnya masih terbatas luas dan jenisnya.

Saya juga beberapa kali menjumpai pemilik kebun yang memiliki tukang kebun untuk membantu perawatan kebun mereka. 

Namun, para pemilik kebun tersebut telah bertahun-tahun sebelumnya (jatuh-bangun) merawat anak hijau mereka secara mandiri sehingga paham betul tentang berkebun.

Maka itulah, mereka mampu mengajarkan ilmu berkebun kepada sejumlah pegawai yang membantunya setelah kebun semakin besar dan luas. 

Jadi kalau kebun kita isinya baru (kurang dari) 20 pot tanaman, jangan buru-buru mencari tukang kebun ya.

Menurut mereka, ada kepuasan tersendiri saat memulai berkebun secara mandiri tanpa campur tangan orang lain. Ini mirip orang tua yang mengurus bayi dan balita tanpa bantuan babysitter atau nanny sampai buah hati akhirnya bisa bersekolah di TK atau SD.

Kalau sesekali minta tolong untuk menyiram air ke tanaman di kebun saat kita tak ada di rumah, hal itu masih bisa dimaklumi. 

Tapi, sebagai pemilik kebun, kita tentunya tetap harus menjadi orang yang paling mengetahui kondisi anak hijau di kebun kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun