Mohon tunggu...
Khairunisa Maslichul
Khairunisa Maslichul Mohon Tunggu... Dosen - Profesional

Improve the reality, Lower the expectation, Bogor - Jakarta - Tangerang Twitter dan IG @nisamasan Facebook: Khairunisa Maslichul https://nisamasan.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Lima Cara Berdonasi Online yang Terpercaya

6 Mei 2021   13:56 Diperbarui: 6 Mei 2021   13:56 1665
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Yuk mari berdonasi online dan juga offline demi sucinya hati sekaligus materi dengan berbagi kepada seisi bumi (Ilustrasi: freepik.com)


Selain berpuasa (shaum), ibadah lainnya yang dianjurkan saat Ramadan yaitu berzakat fitrah. Sebelum sholat Idul, zakat fitrah harus ditunaikan oleh seorang muslim yang telah baligh (dewasa) dan mampu secara materi.

Selain zakat fitrah yang bersifat wajib, umat Islam juga dianjurkan untuk banyak menyumbang selama Ramadan. Bentuknya bisa berupa infak dan sedekah.

Kaum muslimin memang disarankan menunaikan ZIS (zakat, infak, dan sedekah) ke orang dan lokasi terdekat di sekitar kita. Namun, berdonasi ke tempat jauh lainnya pun tak mengapa dan sangat dianjurkan pula.

Saya berulangkali terenyuh tiap kali melihat kondisi kaum dhuafa baik di Indonesia maupun negara lainnya. Donasi kita untuk mereka akan bertambah terasa manfaatnya ketika mereka berlokasi di daerah perang bersenjata maupun tertimpa bencana alam.

Donasi online menjadi pilihan paling realistis saat pihak yang akan kita sumbang tak berada di satu lokasi. Inilah lima cara kita bisa menyumbangkan materi via donasi online sehingga bantuan tersebut sampai ke pihak yang benar-benar berhak.

Website resmi


Situs (website) resmi badan amal menjadi prioritas utama kita saat akan berdonasi online. Pengalaman saya selama ini mendapati bahwa badan amal yang profesional umumnya memiliki website resmi yang infonya bisa diakses oleh publik.

Sebelum berdonasi, saya baca dahulu sejarah dan visi-misi badan amal tersebut serta status hukumnya yang sudah terdaftar resmi. Kita pun bisa mengetahui track record (rekam jejak) badan amal itu selama ini.

Selanjutnya, jenis program donasi yang tersedia saya telusuri satu persatu. Inginnya sih bisa berdonasi materi ke semua program amal mereka tapi apalah daya, penghasilan dan tabungan saya saat ini (belum) selevel sultan dan sultanah tajir hehehe...

Saat sudah mendapati program donasi yang sesuai dengan hati plus materi yang saya miliki, pilihan cara berdonasi online pun saya pilih. Selama ini, saya lebih sering memilih transfer via internet banking karena efisien dan efektif untuk donasi rutin setiap bulan seusai gajian.

Website resmi badan amal juga umumnya memuat laporan keuangan tahunan mereka yang telah diaudit akuntan independen. Laporan tersebut turut menambah kepercayaan para donatur mereka.

Media sosial


Saat berselancar di media sosial, terutama Instagram, kita pasti pernah mendapati promotion feed dari sejumlah badan amal. Saya sering mendapat info terbaru tentang sejumlah badan amal maupun program donasi mereka.

Mayoritas badan amal tersebut menaruh sejumlah link yang bisa diakses di profil bio mereka. Adanya centang biru di profil Instagram mereka juga menandai bereputasinya badan amal tersebut.

Selain link website mereka, ada pula link berdonasi via sejumlah channel lainnya (selain transfer bank) seperti marketplace dan e-wallet. Link berantai (linktree) pada media sosial badan amal itu juga menampilkan kampanye program donasi mereka yang sedang diprioritaskan pada bulan berjalan (campaign program).

Saya termasuk donatur yang lebih memilih untuk mengikuti akun resmi media sosial badan amal daripada menerima email berisi penawaran informasi terkini program donasi mereka. Itu karena lebih mudah untuk me-'like' maupun repost feed mereka ke masyarakat luas.

Beragamnya pilihan donasi via media sosial badan amal membuat saya tak selalu menyumbang via transfer bank pada internet banking. Ada kalanya saya berdonasi via e-wallet untuk donasi yang sifatnya tak rutin setiap bulan seperti penggalangan dana untuk bencana alam.

Marketplace


Marketplace bukan hanya tempat untuk (boros) berbelanja lho. Sejumlah marketplace terkemuka di Indonesia turut menjadi media donasi bagi banyak badan amal nasional.

Sebuah marketplace yang jadi favorit saya rutin menawarkan pilihan berdonasi tiap kali calon pembeli akan membayar transaksinya. Nominalnya terjangkau karena biasanya sekitar Rp. 5000 (lima ribu rupiah) per transaksi pembayaran belanja.


Kalau nominal belanja kita ratusan ribu, apalagi sampai jutaan rupiah di marketplace, ayolah jangan ragu untuk segera berdonasi! Berdonasi sebesar Rp. 5000 itu sih ibarat setetes air di tengah luasnya 'lautan' belanja kita selama ini, ya kan?


Marketplace tersebut kemudian mengirimkan email berisi ucapan terima kasih atas donasi kita. Ntah kenapa, saya selalu senang saat menerima email tersebut seperti girangnya ketika dapat email pengumuman menang lomba dari panitia hihihi...

Menurut saya, menyumbangkan uang via marketplace saat membayar transaksi juga merupakan cara terpraktis untuk berdonasi. Kita cukup memberi tanda centang ketika setuju untuk berdonasi sebelum sistem marketplace memroses lebih lanjut transaksi belanja kita.

E-wallet & Crowdfunding


Bagi pengguna layanan transportasi online, penyedia jasa tersebut juga rutin menawarkan donasi via e-wallet yang mereka miliki. Kita bisa berdonasi sesuai jumlah saldo terkini e-wallet.

Berdonasi via e-wallet ini juga sangat praktis karena kita cukup memilih sejumlah nominal lalu setelah beberapa klik, proses donasi pun otomatis selesai. Resiko salah transfer jika salah mengetik nomor rekening donasi yang dituju juga dapat dihindari pada donasi via e-wallet ini.

Donasi via e-wallet ini pun banyak dipakai pada situs penggalangan dana publik (crowdfunding). Saat ini, kita dapat pula berdonasi via crowdfunding yang mampu menyentuh hingga orang-orang di pelosok daerah.


Ohya, donasi ini tak sebatas untuk manusia. Bagi penyayang hewan (animal lovers) dan pecinta lingkungan, kita pun sangat diuntungkan dengan adanya sejumlah digital crowdfunding ini.


Mulai dari donasi untuk adopsi (bibit) pohon hingga bantuan pembangunan rumah penampungan (shelter) hewan dapat kita proses via crowdfunding. Percayalah bahwa sekecil apapun donasi kita untuk mereka, manfaatnya jauh melampaui nilai nominal tersebut.

Rekomendasi grup Whatsapp (WA)


Grup WA tidak boleh diabaikan sebagai sumber informasi terpercaya untuk donasi online lho ya. Beberapa kali grup WA yang saya tergabung di dalamnya ikut meneruskan informasi tentang badan amal maupun komunitas penggalangan dana yang memerlukan bantuan, khususnya untuk bencana alam maupun
biaya pengobatan kaum papa.

Di era digital ini, fasilitas donasi via smartphone seperti mobile dan internet banking jelas lebih praktis dan realistis. Sekalipun mereka juga memberikan opsi bantuan non-materi berupa barang (pangan, pakaian, obat-obatan), mayoritas anggota grup WA sepakat merespon seperti ini, 

"Transfer ajalah ya yang praktis! Hehehe..."

Tak jarang, ada keluarga dan teman serta rekan yang mengirim pesan pribadi via WA tentang tawaran donasi online. Mereka umumnya menjadi relawan (volunteer) pada lembaga amal tersebut sehingga turut membantu promosi penggalangan dananya (fundraising campaigner).

Saluran donasi online via WA ini yang paling sering saya temui yaitu via transfer bank. Saya jarang bahkan seingat saya belum pernah menemui metode donasinya via marketplace ataupun crowdfunding hingga saat ini.


Ingatlah selalu bahwa ada hak orang lain di dalam setiap sen materi yang dititipkan oleh Allah swt kepada kita selama ini. Sejatinya, berdonasi via online maupun offline mampu menyucikan harta yang kita miliki agar hidup pun selalu penuh berkah sehingga rezeki pun terus bertambah, InsyaAllah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun