Untuk prangko luar negeri, mereka lebih sering menampilkan even internasional pada masanya. Saya jadi paham bahwa pesta olahraga dunia yaitu Olimpiade tenyata ada dua setelah memiliki prangko dari Jepang.
Indonesia hanya mengikuti Olimpiade musim panas (Summer Olympic) seperti yang selama ini kita ketahui karena termasuk negara tropis. Sementara itu, Olimpiade musim dingin (Winter Olympic) diperuntukkan bagi negara bersalju yang mempertandingkan cabang olahraga di es dan salju.
Secara ukuran, prangko Indonesia lebih beragam. Ada yang kecil, sedang, dan besar.
Sementara itu, prangko mancanegara ukurannya relatif sama dan kebanyakan prangkonya kecil. Nah, baik prangko Indonesia maupun prangko asing sama-sama menggambarkan sejarah peradaban suatu bangsa, termasuk para tokoh dan pahlawan nasionalnya.
Wajah Ratu Elizabeth II berulangkali menghiasi prangko di Inggris. Di Indonesia, Soeharto sebagai presiden ke-2 banyak terdapat di prangko pada tahun 80-an dan 90-an.
Alam dan budaya negara
Prangko ternyata juga bisa menjadi alat promosi pariwisata suatu negara. Tak heran, gambar daerah tujuan wisata kerap tampil di prangko.
Mulai dari gunung, laut, hutan, dan sejenisnya turut tercantum di prangko. Contohnya Laut Merah di Mesir dan Candi Borobudur di Indonesia yang tampil di prangko.
Saya juga ingat, keanekaragaman hayati di satu negara pun ditampilkan di prangko. Mereka umumnya yaitu gambar flora dan fauna, tak terkecuali yang jenisnya langka.
Komodo pernah menghiasi prangko Indonesia. Begitu pula hewan hutan tropis seperti gajah, jerapah, dan sejenisnya pada prangko Kenya dan Thailand.
Untuk flora, saya selalu terpesona dengan kumpulan bunga cantik pada prangko. Anggrek dan variasinya menjadi bunga yang paling sering muncul di prangko dari Indonesia.