Mohon tunggu...
Khairunisa Maslichul
Khairunisa Maslichul Mohon Tunggu... Dosen - Profesional

Improve the reality, Lower the expectation, Bogor - Jakarta - Tangerang Twitter dan IG @nisamasan Facebook: Khairunisa Maslichul https://nisamasan.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Hadits Ini Memotivasi untuk Rajin Berbagi

28 April 2021   23:27 Diperbarui: 28 April 2021   23:40 969
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ramadan adalah bulan penuh kebaikan.  Amal ibadah yang dikerjakan seseorang akan dilipatgandakan pahalanya di bulan suci ini.

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

"Siapa memberi makan orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa tersebut, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikit pun juga." [HR. Tirmidzi no. 807, Ibnu Majah no. 1746, dan Ahmad 5/192, dari Zaid bin Kholid Al Juhani].

Inilah hadits yang begitu melekat di benak saya setiap kali Ramadan datang. Keikhlasan berbagi menu berbuka dapat kita saksikan langsung di banyak masjid.

Saat lapar, normalnya seseorang akan mengutamakan makanan yang ada untuk dirinya terlebih dahulu. Duh, berbagi makanan dengan yang lain itu kok berat banget ya rasanya?

Syukur Alhamdhulillah, keegoisan seseorang itu dapat diredam dengan isi hadits di atas. Berbagi dari seseorang yang puasa tidak akan mengurangi pahala puasa orang tersebut sedikitpun, wah senangnya!

Ibadah puasa memang mendidik seseorang untuk bisa lebih berempati terhadap orang lain yang tidak seberuntung kita. Lamanya waktu perut kita kosong saat puasa sekitar 12-14 jam.

Lalu bagaimana dengan orang lain yang berpuasa (hampir) setiap hari? Jangankan menu takjil, seteguk air pun bisa jadi sulit mereka dapatkan, sedihnya...

Tak heran, para warga kini saling bergotong-royong untuk mendanai menu takjil yang dibagi ke masyarakat umum di masjid maupun pelintas jalan raya. Ada warga yang menyumbang uang.

Namun, tak sedikit pula yang menyumbang makanan dan minuman. Bahagia deh ketika melihat semakin banyak masjid menampung sumbangan takjil, berarti semakin banyak pula masyarakat umum yang akan merasakan manfaatnya.

Semangat berbagi ini juga semakin mendapatkan momentumnya selama pandemi ini. Kesulitan ekonomi membuat tak sedikit orang yang susah membiayai hidupnya sehari-hari, termasuk urusan makan.

Rumah orang tua saya sudah beberapa kali didatangi orang yang ingin meminjam uang untuk membeli makanan berbuka. Profesi mereka antara lain pengamen dan penjahit keliling.

Orang tua saya lantas membantu mereka semampunya seperti memberikan sembako. Untuk pinjaman uang, orang tua pun menyampaikan bahwa mereka tak perlu menggantinya.

Bagi kita, mungkin saja nominal uang yang mereka perlukan itu tak seberapa. Namun bagi mereka, sekecil apapun bantuan kita untuk mereka pasti sangat terasa besar manfaatnya, khususnya di bulan Ramadan ini.

Maka itulah, hadits tentang keutamaan memberi makan, maupun bantuan materi lainnya, kepada orang yang berpuasa, selalu terngiang-ngiang di kepala saya saat Ramadan. 

Bayangkan jika orang-orang yang membutuhkan bantuan tersebut hanya jadi penonton orang-orang yang bisa berbuka dengan menu lengkap.

Ironis sekali kan ya? Syukurlah, Ramadan kedua pada pandemi kali ini sudah banyak masjid yang memfasilitasi takjil gratis bagi masyarakat umum setelah Ramadan tahun lalu terpaksa tutup selama sebulan penuh.

Rona bahagia para penerima takjil gratis tersebut patutlah menjadi motivasi kita untuk terus berbagi selama Ramadan. Tentu saja, harapannya berbagi itu bisa terus berlanjut setelah Ramadan.

Ini karena hadits Nabi Muhammad saw di atas tak hanya menyangkut tentang pentingnya kesalehan individual (berpuasa), namun sekaligus kesadaran untuk melaksanakan kesalehan sosial secara kolektif. 

Ketimpangan status sosial-ekonomi sejatinya bukan menjadi pemisah di antara umat selama Ramadan.

Namun, harusnya malah semakin menumbuhkan semangat berbagi dan peduli antar sesama mahluk hidup ciptaan Ilahi. 

Ingatlah selalu bahwa dalam harta kita, tersimpan pula hak orang lainnya (kaum dhu'afa) yang harus kita salurkan pula ke mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun