Ramadan adalah bulan penuh kebaikan. Â Amal ibadah yang dikerjakan seseorang akan dilipatgandakan pahalanya di bulan suci ini.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
"Siapa memberi makan orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa tersebut, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikit pun juga." [HR. Tirmidzi no. 807, Ibnu Majah no. 1746, dan Ahmad 5/192, dari Zaid bin Kholid Al Juhani].
Inilah hadits yang begitu melekat di benak saya setiap kali Ramadan datang. Keikhlasan berbagi menu berbuka dapat kita saksikan langsung di banyak masjid.
Saat lapar, normalnya seseorang akan mengutamakan makanan yang ada untuk dirinya terlebih dahulu. Duh, berbagi makanan dengan yang lain itu kok berat banget ya rasanya?
Syukur Alhamdhulillah, keegoisan seseorang itu dapat diredam dengan isi hadits di atas. Berbagi dari seseorang yang puasa tidak akan mengurangi pahala puasa orang tersebut sedikitpun, wah senangnya!
Ibadah puasa memang mendidik seseorang untuk bisa lebih berempati terhadap orang lain yang tidak seberuntung kita. Lamanya waktu perut kita kosong saat puasa sekitar 12-14 jam.
Lalu bagaimana dengan orang lain yang berpuasa (hampir) setiap hari? Jangankan menu takjil, seteguk air pun bisa jadi sulit mereka dapatkan, sedihnya...
Tak heran, para warga kini saling bergotong-royong untuk mendanai menu takjil yang dibagi ke masyarakat umum di masjid maupun pelintas jalan raya. Ada warga yang menyumbang uang.
Namun, tak sedikit pula yang menyumbang makanan dan minuman. Bahagia deh ketika melihat semakin banyak masjid menampung sumbangan takjil, berarti semakin banyak pula masyarakat umum yang akan merasakan manfaatnya.
Semangat berbagi ini juga semakin mendapatkan momentumnya selama pandemi ini. Kesulitan ekonomi membuat tak sedikit orang yang susah membiayai hidupnya sehari-hari, termasuk urusan makan.