Untuk semua level
4 dari 6 bahasa asing yang saya pelajari via Duolingo termasuk bahasa resmi yang digunakan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB). Bahasa resmi PBB ada 6 yaitu Arab, Cina, Inggris, Prancis, Spanyol, dan Rusia (Indonesia kapan yaaa?).
Saat memilih bahasa di Duolingo, ada tes kemampuan untuk menentukan level yang akan kita pelajari. Meskipun begitu, saya memilih tetap belajar dari level dasar agar lebih mudah paham.
Bahasa Arab menjadi bahasa yang saya lumayan cepat serap karena erat kaitannya dengan bacaan Al-Quran dan sholat. Sampai hari ini, bahasa Arab masih menempati level tertinggi dari 6 bahasa asing yang saya pelajari di Duolingo, mumtaaz jiddan!*
Â
Bisa tebak kan, apa bahasa asing yang levelnya terbawah dari skor nilai saya di Duolingo? Tentu saja bahasa Cina dan Korea karena aksara kanjinya luar biasa buat pusing tujuh keliling hehehe...
Namun, Duolingo menawarkan pengalaman belajar bahasa asing yang sama menyenangkannya baik bagi pemula maupun pakarnya. Saya tetap tertantang saat belajar bahasa Arab meskipun di level awal mudah dilewati.Â
Di lain sisi, bahasa Cina dan Korea yang boleh dibilang masih asing bagi saya pun tak sampai membuat frustrasi saat saya pelajari via aplikasi Duolingo.
Saran saya, pilihlah bahasa yang mewakili 3 kemampuan Anda sebelumnya yaitu 'bisa, standar saja, dan pemula.' Saya menikmati belajar bahasa Spanyol dan Jerman karena memiliki banyak kemiripan dengan bahasa Inggris.
Praktis dan sistematis
Aplikasi Duolingo membantu kita belajar bahasa asing dari dasarnya yaitu abjadnya serta cara pengucapannya. Saat salah mengucapkan kata, lawan bicara kita pun seringnya akan bingung.
Selama ini, saya sangat terbantu dengan tambahan kosakata baru setiap harinya dari Duolingo. Ohya, agar bahasa Inggris saya semakin terlatih, bahasa pengantar yang saya pilih pada Duolingo adalah bahasa negaranya Ratu Elizabeth II itu.
Setelah abjad, umumnya materi berikutnya dari Duolingo adalah kosakata tentang makanan. Harap maklum, urusan perut seringnya orang lebih gampang ingat hihihi...