Usahakan pula tidak semua anggaran belanja kita langsung habis per minggu. Saat dana yang tersedia misalnya berjumlah Rp 850.000/minggu, baiknya hanya kita belanjakan sebesar Rp 800.000 dan Rp 50.000 bisa ditabung atau disumbangkan ke kaum dhu'afa.
(C)egah keborosan belanja harian
Ada saja waktunya kita mendadak belanja sesuatu karena lupa membelinya saat belanja mingguan. Hal tersebut boleh saja terjadi 1-2x per minggu, tapi tidak untuk setiap hari.
Ketika akan ngabuburit keluar rumah, bawa uang seperlunya saja. Jika kita membawa uang berlebih, pasti hasrat belanja akan semakin besar pula.
Hal yang sama juga harus diterapkan saat kita tergoda promo makanan online. Sekalipun saldo dompet elektronik kita masih banyak, bukan berarti kita bisa bebas memboroskannya.
Bagaimana jika kita ditawari saudara/tetangga/rekan kerja untuk membeli makanannya? Kadang kita tak enak untuk menolaknya sekalipun kita juga tak terlalu suka apalagi membutuhkan makanan yang ditawarkan.
Kuncinya adalah sesuaikan dengan anggaran dan keperluan yang ada. Jika minggu ini belanja kita sudah sesuai budget, kita bisa beli produk mereka di minggu berikutnya agar tak sampai boros.
Sekecil apapun keborosan belanja setiap hari, jika diakumulasikan akan lumayan besar jumlahnya. Sekantong gorengan seharga Rp 10.000 yang kita beli setiap hari akan menjadi Rp 300.000/bulan yang selanjutnya total berjumlah Rp 3.600.000/tahun, banyak ya?
Mari atur keuangan Ramadan kita dengan bijaksana dan terencana. Saat memiliki kelebihan uang, mari yayasan amal dan sosial serta perorangan turut pula disumbang selama Ramadan agar senyum mereka senantiasa mengembang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H