Mau atau perlu?
Setelah menaruh minat pada isu lingkungan, saya sempat ingin mengganti (semua) produk saya dengan yang lebih ramah lingkungan. Jadilah saya mencari info via internet tentang sejumlah green brands di Indonesia.
Meskipun begitu, saya tersadar setelah melihat benda lama saya masih bisa dipakai sekalipun tak ramah lingkungan. Lalu, haruskah saya membuangnya begitu saja?
Syukur Alhamdhulillah, saya lebih memilih untuk menghabiskan yang ada dulu. Nanti ketika perlu (bukan sekadar mau), barulah saya membeli produk hijau saja.
Kadang kita lupa bahwa apapun produknya, baik yang eco-friendly maupun bukan, prinsip cermat dan hemat tetap harus dilakukan. Cinta lingkungan bukan berarti gaya hidup kita kemudian jor-joran.
Awal tahun 2021 ini, saya sempat ingin membeli produk perlengkapan mandi yang go green. Mulai dari sabun, shampoo, sikat gigi, hingga pasta gigi sudah masuk daftar wishlist saya.
Eh, setelah memeriksa ulang isi kamar mandi, ternyata barang yang memang benar-benar saya perlukan (hanyalah) sikat gigi. Produk lainnya masih bisa dipakai hingga 1-2 bulan ke depan.
Ketika kita bisa membedakan antara keinginan vs keperluan, harga pun tidak akan terasa (terlalu) mahal. Umur pemakaian sikat gigi bambu dan plastik sama-sama sekitar 2-3 bulan.
Bedanya, bulu sikat gigi bambu itu tetap lebih lembut sekalipun sering dipakai. Saya pun mantap memutuskan untuk tetap memakai sikat gigi bambu hingga seterusnya dengan bye-bye plastic!
Cari penawaran terbaik
Informasi harga dan adanya diskon maupun promo ini bisa kita peroleh di akun media sosial brands ramah lingkungan tersebut, terutama via Instagram. Lebih baik lagi jika kita bisa berhasil memperoleh produk giveaway dari kuis mereka.