Mohon tunggu...
Khairunisa Maslichul
Khairunisa Maslichul Mohon Tunggu... Dosen - Profesional

Improve the reality, Lower the expectation, Bogor - Jakarta - Tangerang Twitter dan IG @nisamasan Facebook: Khairunisa Maslichul https://nisamasan.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mari Ajari Buah Hati Berbagi dan Peduli Sejak Dini

23 Desember 2020   10:58 Diperbarui: 23 Desember 2020   11:27 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Yuk biasakan berbagi dan peduli sejak usia balita hingga lansia nantinya (Foto: www.globalgiving.org)

Waktu makan keluarga adalah waktu yang paling efektif untuk mengenalkan dan membiasakan anak berbagi.  Seringnya jikalau menu makan yang disajikan enak seperti ayam dan daging, anak akan semakin bertambah nafsu makannya sehingga ingin terus menambah isi piringnya. 

Di sinilah peran strategis orang tua dalam mengajarkan anak tentang pentingnya berbagi makanan yang ada di meja makan dengan anggota keluarga lainnya, terutama yang belum hadir untuk menikmati hidangan saat itu. Di saat pandemi sekarang ini, berbagi makanan juga sangat dianjurkan. 

Suatu keluarga bisa memulainya dengan memberi makanan ke saudara dan tetangga yang tertimpa dampak kesehatan maupun keuangan karena Covid-19.  Selain itu, inisiatif warga berupa pemberian bansos (bantuan sosial) berupa paket sembako/bahan pangan pokok kepada masyarakat sekitar yang membutuhkan dapat dikoordinir mulai dari ruang lingkup RT, RW, hingga level nasional. 

Saat mendistribusikan bansos tersebut, ajaklah para buah hati untuk ikut membantu pelaksanaannya.  Manfaatnya yaitu anak dapat senantiasa bersyukur sekaligus melihat langsung bahwa (masih) banyak pihak yang hidup dengan keterbatasan dan memerlukan bantuan dari yang berkecukupan. 

Berbagi materi saat mengunjungi tempat ibadah (masjid/musholla, gereja, kuil, dan lainnya)

Selain untuk beribadah, rumah ibadah adalah tempat yang paling tepat lainnya untuk mengenalkan anak tentang konsep berbagi.  Jadi sebelum berangkat menuju tempat ibadah, orang tua bisa membekali anak dengan uang recehan maupun lembaran uang kertas untuk dimasukkan ke kotak amal sesampainya mereka di sana. 

Usahakan semakin besar usia anak, semakin besar pula nominal uang yang didonasikan ke tempat ibadah untuk mengasah kepedulian sosial mereka sehingga kelak saat mereka sudah dewasa dan bekerja, nilai donasi mereka pun terus berkembang sesuai penghasilan yang mereka dapatkan.

Rumah ibadah pun dapat menjadi tempat anak belajar berbagi sekaligus bertoleransi di saat pandemi ini.  Selain menyumbang ke tempat ibadah sesuai agama yang dianut, suatu keluarga juga bisa menyalurkan donasi untuk kegiatan amal yang dilakukan oleh rumah ibadah yang berbeda agama dengan mereka dalam rangka meringankan beban masyarakat yang terkena dampak negatif Covid-19.       

Berbagi kebahagiaan saat merayakan hari perayaan seperti ulang tahun

Pesta ulang tahun anak tak harus dirayakan secara mewah.  Idealnya malah bisa dirayakan berupa acara syukuran bersama anak yatim dan fakir miskin.  Hal itu agar anak menyadari bahwa tidak semua orang seberuntung dirinya secara materi sehingga bisa lebih peduli terhadap kaum yang lebih membutuhkan.

Adanya pembatasan jumlah orang yang berkumpul selama pandemi Covid-19 ini juga bisa dimanfaatkan dengan membagikan konsumsi ulang tahun ke sejumlah lembaga pangan (food banks) dan amal sejenisnya yang ada di sekitar kita.  Acara ulang tahun ataupun perayaan hari bahagia lainnya (resepsi pernikahan, sunatan/khitanan, dan sebagainya) cukup dirayakan dengan keluarga. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun