Mama Sita paham benar rasanya berjualan ke kantong mahasiswa yang ala kadarnya. Maka itulah, kue dan roti dari Temen Ngemil dijual sesuai kemampuan konsumen agar mahasiswa hingga pekerja dapat membelinya. Harganya dimulai dari dari Rp. 25 ribu hingga Rp. 55 ribu per paket.
Sekitar setengah tahun menjalani bisnis (sampingan), COVID-19 tiba di Indonesia. Institusi tempat Mama Sita bekerja turut menerapkan kebijakan bekerja dari rumah sejak pertengahan Maret 2020. Tak lagi menghabiskan waktu di kantor, variasi kue dan roti Temen Ngemil pun bertambah.
Awalnya muffin dan brownies lebih banyak dipesan sebagai menu sarapan. Mama Sita membuatnya pada dini hari untuk diantarkan di pagi harinya. Seiring dengan pemberlakuan belajar dan bekerja dari rumah, orang tua ingin anaknya menikmati cemilan lezat yang mengenyangkan.
Saat masih belajar di sekolah, para orang tua bisa mengandalkan kantin sekolah sebagai sumber jajanan buah hati. Saat sekolah dari rumah, orang tualah yang harus menyediakan cemilan harian. Mama Sita pun merasakan dengan putrinya yang melewati akhir SD dan awal SMP di rumah.
Cemilan yang tadinya untuk menemani putrinya belajar di rumah ternyata diminati wali murid lainnya. Kini, hampir setiap pekan, selalu ada pemesanan (pre-order) chocosticks/batang cokelat, chocobars cookies, cheesy almond/kue keju almond, dan chocostick cookies sebagai best sellers.
Para ayah bunda dan rekan kerja yang menjalani WFH juga memesan Temen Ngemil. Kue kering dan roti bercita rasa keju lebih dipilih orang dewasa sedangkan varian coklat lebih disukai anak serta remaja. Pesanan biasanya dibuka 3-5 hari sebelumnya untuk kemudian dikirim via kurir.
Perlahan tapi pasti, kue kering dan roti Temen Ngemil bertambah daerah jangkauan pemesanannya. Selain area Jabodetabek, pesanan cemilan datang pula dari Bandung bahkan hingga Malang -- Jawa Timur. Selama ini, Mama Sita menggunakan Paxel sebagai kurir dari jasa logistik.
Mama Sita mengakui, laba (keuntungan) dari Temen Ngemil tidak hanya membantu dapurnya tetap menyala, namun juga masyarakat di sekitarnya. Dirinya bersyukur tetap memiliki penghasilan kecil-kecilan dari usahanya karena sekarang gaji dari kantornya tak lagi sebesar sebelum Corona.