Hasil dari mendekor ruangan tentunya berupa lantai rumah berdebu tebal dan tumpukan kain kotor. Lantai pun segera dipel. Sementara itu, kain-kain berdebu juga direndam secara terpisah sebeum dicuci lebih lanjut dan dijemur.
3. Mencuci kain perabotan
Kain-kain yang masuk daftar wajib untuk dicuci sebelum Idul Fitri yaitu tirai (gordyn) jendela, sarung bantal duduk, dan taplak meja. Ibu dan saya yang mencuci kain-kain tersebut. Kami memang sengaja tidak membawanya ke jasa laundry.
Ini karena ada beberapa kain tersebut yang berhiaskan renda tipis. Mau tak mau, mencuci mereka secara manual dengan tangan adalah suatu keharusan. Mesin cuci sangat berpotensi merusak renda.
Setelah kering, kain berenda itu hanya diangin-anginkan tanpa diseterika. Cukup ditumpuk saja di lemari bersama kapur barus agar harum mewangi. Sehari sebelum hari raya, kain lalu dikeuarkan.
Warna kain-kain tersebut umumnya senada (satu warna) atau komplenter (warna pelengkap). Jadi ketika warna tirai adalah kuning, maka warna taplak meja bisa kuning tua atau kuning muda sebagai warna gradasi (warna turunan). Selain kuning, warna putih dapat dipakai untuk menimbulkan efek kontras yang indah.
Perubahan warna, tata letak furnitur, dan kain harum di suatu ruangan dalam rumah jelas membawa kesegaran yang menyenangkan. Efeknya yaitu rasa nyaman baik bagi penghuni rumah maupun tamu-tamu di hari Idul Fitri. Lelah memang setelah bersih-bersih. Namun, hasilnya sangat sepadan dengan usahanya di hari raya nan suci nanti. Salam kebersihan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H