Mohon tunggu...
Khairunisa Maslichul
Khairunisa Maslichul Mohon Tunggu... Dosen - Profesional

Improve the reality, Lower the expectation, Bogor - Jakarta - Tangerang Twitter dan IG @nisamasan Facebook: Khairunisa Maslichul https://nisamasan.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Sarung Kejujuran untuk Lebaran

14 Mei 2020   23:44 Diperbarui: 14 Mei 2020   23:51 683
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Siapa sangka, sarung bisa membuat seseorang terhindar dari penipuan (Sumber gambar: kaltim.tribunnews.com)

Sambungnya lagi, "Eh, ini Bapak sarungnya cuma dipakai 1 kali. Setelah dicuci, lalu masuk lemari dan enggak pernah dikeluarkan lagi. Memangnya nanti  mau buat museum sarung setelah pensiun, Pak?" Pak Ramlan hanya tersenyum tiap kali mendengar istrinya mengomel tentang tumpukan sarung.

Malang tak dapat diraih, untung tak dapat ditolak. Sejak pandemi COVID-19, tingkat hunian hotel tempat Pak Ramlan bekerja menurun drastis jumlahnya. Akibatnya, banyak staf hotel, termasuk Pak Ramlan, yang dirumahkan sementara tanpa digaji.

Pihak hotel menjanjikan, staf hotel akan bekerja seperti biasa saat keadaan kembali normal. Pak Ramlan bersyukur hotel tempatnya bekerja tersebut tak sampai melakukan PHK. Dirinya masih ingin bekerja di sana sampai pensiun.

Selain sementara ini tak digaji oleh hotel, Pak Ramlan juga harus rela menerima kenyataan pahit lainnya. Bisnis kateringnya di daerah juga harus vakum dulu. Acara kumpul-kumpul orang banyak, tak terkecuali hajatan, ditiadakan dahulu.

Maka, Pak Ramlan sekeluarga pun hidup dengan mengandalkan tabungan. Mereka tidak kekurangan namun juga tidak berlebihan. Pak Ramlan juga tetap berencana membagikan paket sembako ke warganya karena dananya sudah dipersiapkan dari awal tahun ini.

Meskipun begitu, Pak Ramlan sedang pusing 7 keliling tentang bingkisan sarung dan mukena. Untuk mukena, syukurlah ada saudaranya yang bersedia menyumbang. Jadi, urusan sarung yang belum terselesaikan. Pak Ramlan sudah mencari sarung berkualitas dengan harga terjangkau. Namun, tidak ada yang memenuhi kriterianya tersebut.

Satu waktu, datanglah seseorang ke rumah Pak Ramlan yang menawarkang sarung bagus dengan harga murah. Orang itu bahkan sampai membawa contoh sarungnya. "Kalau Bapak berminat, bisa transfer dulu uang muka 50%. Nanti sisanya dilunasi setelah sarung diterima semuanya," bujuk si penjual sarung itu.

Entah kenapa, Pak Ramlan tidak tertarik. Dirinya merasa ada yang tidak pas dengan penawaran menggiurkan itu. Dirinya memutuskan untuk tidak mengambilnya.

Saat bercerita ke Bu Ramlan, sang istri malah memberikan saran lain. "Sumbangkan saja sarung Bapak yang semuanya baru 1 kali dipakai itu. Tapi, warga harus tetap diberi info bahwa sarung sudah pernah dipakai 1 kali," tutur Nyonya Ramlan. Pak Ramlan mengangguk-angguk.

"Lalu, bagaimana jika warga menolak, Bu?" tanyanya ragu. "Ya sudah, tidak apa-apa. Jangan dipaksa juga, Pak, " jawab istrinya sambil menenangkan suaminya.

Kekhawatiran Pak Ramlan tak jadi kenyataan. Semua warga bersedia menerima sarung tersebut. "Ah, tidak terlihat sudah pernah dipakai kok," ungkap warga yang membuat Pak Ramlan senang. Dirinya pun sudah hampir lupa dengan penjual sarung yang pernah datang ke rumahnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun