Mohon tunggu...
Khairunisa Maslichul
Khairunisa Maslichul Mohon Tunggu... Dosen - Profesional

Improve the reality, Lower the expectation, Bogor - Jakarta - Tangerang Twitter dan IG @nisamasan Facebook: Khairunisa Maslichul https://nisamasan.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

5 Pertimbangan Belanja Online atau Offline untuk Kado Lebaran

13 Mei 2020   23:39 Diperbarui: 5 Mei 2021   11:12 433
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari raya keagamaan identik dengan bingkisan. Tak heran, bisnis parsel saat Idul Fitri rutin berjalan. Di hari Lebaran, pemberian dari dan ke sanak saudara dan handai taulan semakin dinantikan.

Umumnya kado Lebaran berupa busana muslim atau paket sembako. Banyak pula orang yang membelikan bingkisan Idul Fitri berupa kue dan masakan. Apapun bentuknya, kita perlu berbelanja terlebih dahulu sebelum menghadiahkannya.

Sebelum pandemi COVID-19, pasar tradisional dan pusat perbelanjaan modern (mall) dipenuhi para konsumen saat Ramadan. Selain untuk diri sendiri, mereka juga berbelanja untuk kado Lebaran yang nantinya dibagi-bagikan.

Nah, Ramadan tahun 2020 ini, belanja online (akan) lebih jadi pilihan.  Namun tak tertutup kemungkinan, masih ada orang yang ingin berbelanja langsung ke toko/offline. Berikut ini 5 (lima) hal yang perlu dipertimbangkan sebelum kita berbelanja secara online maupun offline

1. Product (Jenis kado)

Ada produk yang lebih pas saat dibeli offline seperti bahan pangan segar, termasuk parsel buah. Kita bisa mengetahui kualitas buah tersebut saat memegangnya. Kado Lebaran berupa kue-kue basah (bolu, cake) juga lebih tepat saat dibeli langsung ke toko bakery ketika kualitasnya masih "fresh from the oven."

Untuk belanja online, bingkisan Idul Fitri yang tepat antara lain busana muslim, kue-kue kering, dan makanan kalengan/kemasan. Jenis produk tersebut kualitasnya (relatif) sudah standar sesuai bahan baku dan harganya. Buku-buku agama dan kitab suci (Al-Qur'an) untuk hadiah Lebaran juga bisa dibeli online.

2. Price (Harga kado)

Harga yang dimaksud di sini sudah termasuk biaya transport (offline) maupun ongkos kirim (online). Misalnya, ada mukena yang murah harganya secara online tapi ongkos kirimnya mahal. Di lain sisi, di toko sekitar kita, mukena serupa dijual lebih mahal namun minim biaya karena bisa dibeli dalam waktu singkat.

Jumlah produk yang dibeli juga akan menentukan nominal. Belanja satuan akan lebih mahal daripada lusinan per itemnya. Bandingkan dulu harga barang yang sama jika dibeli secara online ataupun offline.

3. Place (Lokasi)

Lokasi ini meliputi 3 (tiga) hal: penjual, pembeli, dan penerima bingkisan. Saat keluarga besar masih berada dalam satu kota dengan kita, kado Lebaran yang dibeli offline lebih praktis dan ekonomis karena tak terkena ongkos kirim. Lain ceritanya jika keluarga besar tersebar domisilinya sehingga kado harus dikirim dalam paket.

Jika kita sudah kenal penjual langganan terdekat, kita bisa berbelanja langsung lalu kado kita paketkan. Jika waktu terbatas, lebih baik kado dibeli secara online dan alamat pengiriman ditujukan kepada keluarga atau teman dan rekan yang akan menerimanya. Pastikan pula untuk terlebih dahulu memberi kabar bahwa kita telah mengirim paket kado Lebaran ke mereka.

4. Promotion (Promosi)

Dua hal yang perlu diperhatikan dari promosi ini yaitu potongan harga (discount) dan rekomendasi (customer review) dari konsumen lainnya. Untuk belanja offline, penjual yang tokonya selalu ramai pembeli menjadi (salah satu) indikator bahwa produknya tetap berkualitas meskipun harganya miring. Di online store, adanya gambar 4-5 bintang dari konsumen berarti kualitasnya oke.

Promosi juga bisa berbentuk extra service dari penjual. Saat promo Ramadan dan Lebaran, penjual offline maupun online kerapkali memberikan bonus produk tanpa tambahan harga (buy 1, get 1 free) atau gratis ongkos kirim. Ayo, jangan ragu untuk mengoptimalkan peluang tersebut.

5. People (Penerima kado Lebaran)

Untuk para sesepuh dalam keluarga, bingkisan Lebaran akan lebih aman (dan nyaman) saat kita mengetahui pasti kualitasnya. Belanja offline harus lebih diprioritaskan sehingga mereka akan puas saat menerimanya. Para orang tua cenderung setia dengan produk klasik yang telah teruji kualitasnya sejak lama.

Sementara itu, belanja online lebih sesuai untuk kado Lebaran bagi keluarga yang lebih muda usianya. Sebelum belanja online, kita bisa bertanya dulu ke mereka tentang barang yang sedang jadi hits (tren) saat ini. Kaum muda itu akan lebih senang menerima barang-barang kekinian yang banyak ditawarkan online store.

Belanja offline maupun online untuk kado Lebaran idealnya dipersiapkan dengan tenang dan senang (Sumber gambar: www.rtiresearch.com)
Belanja offline maupun online untuk kado Lebaran idealnya dipersiapkan dengan tenang dan senang (Sumber gambar: www.rtiresearch.com)
Tentunya kualitas bingkisan Lebaran tak semata dinilai dari nominal harganya. Perhatian dan ketulusan dari pemberi kadonya, baik dibeli secara offline maupun online, menjadi faktor yang paling menentukan dan berkesan bagi penerimanya. Selamat berbelanja kado Idul Fitri dengan gembira dan seksama ya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun