Satu keluarga pasti terdiri atas anggota yang berbeda generasi. Â Umumnya, jarak umur antara anak dan orang tua adalah 20-40 tahun. Â Perbedaan usia tersebut pastinya membawa banyak konsekuensi seperti pola pikir dan gaya hidup. Â Setiap generasi memiliki karakteristiknya masing-masing yang unik.Â
Kecanggihan teknologi dan kemakmuran teknologi informasi yang dialami generasi zaman now jelas tak sempat dialami generasi terdahulu. Â Urusan surat-menyurat via pos kini dipercepat dengan surel (email). Â Begitu pula dengan transaksi keuangan seperti transfer via wesel yang telah beralih via ATM.
Para Paman dan Bibi saya termasuk generasi kelahiran 1960 dan 1970-an yang masih merasakan kiriman wesel untuk biaya sekolah dan kuliah mereka. Â Pengirim weselnya adalah kakak-kakak mereka, termasuk Bapak dan Ibu saya, yang tergolong generasi Baby Boomer atau lahir tahun 1940-1959.
Saya dan sejumlah sepupu tak lagi merasakan kiriman uang kuliah via wesel. Â Orang tua kami sudah melakukan transfer uang kuliah via ATM. Â Sebagai generasi Milenial dan Z yang lahir pada tahun 1980-1994 dan 1995-2010, kartu mahasiswa plus ATM telah menjadi isi dompet sejak kami kuliah.
Memasuki dunia kerja di tahun 2000-an, transaksi keuangan semakin efisien dengan internet & mobile banking. Â Bapak saya merasakan fasilitas SMS Banking untuk memeriksa saldo gajinya beberapa tahun sebelum beliau pensiun. Â Untuk saya, fasilitas Internet Banking rutin diakses (hampir) setiap hari.
Satu kali, saya bertanya ke Bapak, "Kenapa belum buat e-banking, Pak?" Â Jawab beliau dengan santai, "Ah, lebih pasti (SMS Banking). Â Cukup pake pulsa sudah bisa." Â Tambahnya lagi,"E-banking itu perlu paket data dan password. Â Aduh, orang tua itu mudah lupa, apalagi kalau inget-inget password."
Maka itulah, adanya jaringan PRIMA dari PT. Rintis Sejahtera (RINTIS) sejak tahun 1991 untuk melayani transaksi keuangan dari mesin ATM hingga top-up e-money terbukti mampu menjembatani kebutuhan lintas generasi. Â Inilah pengalaman saya dan keluarga dalam bertransaksi dengan PRIMA.
Pasti dan Resmi untuk Generasi Baby Boomer dan X
Sesuai namanya (P-R-I-M-A), saya membuat suatu kepanjangan khusus untuk menandai akomodatifnya PRIMA untuk setiap golongan usia. Jaringan PRIMA yang "P" untuk "Pasti " dan "R" untuk "Resmi " sesuai bagi transaksi keuangan para senior di keluarga yang berusia 45 hingga 65 tahun ke atas.
Sampai menjelang pensiun, Bapak saya masih belum mau menarik uang di mesin ATM yang bukan berasal dari sebuah bank BUMN tempat gaji beliau ditransfer. Â Alhasil, tiap kali bepergian, kami harus mencari ATM bank tersebut. Â Alasan beliau waktu itu, "Uang Bapak sudah pasti ada di ATM bank itu."
Ternyata, saat ke rumah Bibi di sebuah desa di Tegal, uang tunai Bapak menipis. Â Jadilah kami ke pusat kota untuk mencari ATM. Â Sayangnya, ATM bank yang dituju Bapak sedang offline dan tak bisa tarik tunai di bank karena sedang libur. Â Namun, Bapak enggan merepotkan Bibi dengan meminjam uang.Â
Syukurlah, security officer di bank itu sigap membantu. Â "Kartu ATM-nya ada logo PRIMA kan, Pak? Bapak bisa menarik uang di ATM lain yang ada loga PRIMA-nya juga." Â Info pasti dari petugas resmi keamanan bank tersebut otomatis membuat Bapak percaya dan menuju ATM bank lainnya yang terdekat.
Di lain waktu, saya menemani Ibu berbelanja. Â Panjangnya antrian belanja dengan pembayaran tunai (cash) membuat saya berpindah ke kasir dengan mesin EDC. Â Beliau sempat khawatir, "Mesinnya dari bank yang sama enggak?" Ibu langsung lega saat respon petugas kasir, "Bisa dengan PRIMA Debit, Bu."
ekonomi sebagai tolok ukur kesuksesan. Â Jaringan PRIMA yang terhubung dengan lebih dari 80 bank dan 120.000 ATM membuat mereka tenang saat bertransaksi.
Kepastian dan sifat resmi menjadi magnet utama PRIMA bagi kedua generasi tersebut yang menjadikan kemapanan status sosial-Internet dan Mobile untuk Kaum Milenial dan Z
Inilah dua generasi yang lahir dan tumbuh besar dalam kecanggihan IT serta media sosial (digital natives). Â Tak heran, fitur 'I' (Internet) dan 'M' (Mobile) adalah dua kata kunci utama yang konsisten dicari oleh para konsumen usia 20 sampai 30-an tahun saat bertransaksi dengan perusahaan apapun. Â Â
Saya masih ingat betul, Bapak dan Paman pernah mengantri berjam-jam dari pagi sampai sore saat membeli tiket kereta untuk mudik Lebaran. Â Saat itu, calo tiket masih merajalela. Â Membeli dari calo memang lebih cepat. Â Tapi, harga tiketnya langsung melonjak gila-gilaan dari harga asli dan resminya!
Kerepotan serupa tentunya ogah saya alami. Â Tiga bulan menjelang Idul Fitri, tiket kereta sudah bisa dipesan. Â Fitur PRIMA Payment Solution membuat booking tiket KAI bisa dilakukan di mana dan kapan saja (transaksi real time online). Â PT. KAI termasuk dalam lebih dari 88 mitra biller PRIMA, senangnya!
Transaksi kesehatan juga lebih praktis dengan PRIMA Payment Solution. Â Kantor Bapak memakai asuransi kesehatan dari Allianz. Â Setelah pensiun, beliau melanjutkan asuransi (kini plus wakaf) tersebut dengan keempat anak yang bergantian membayar preminya. Â "Untuk tabungan dunia akhirat," ujar beliau.
Satu waktu ketika sedang makan di luar, salah satu dari kami teringat, dia belum membayar preminya. Â Saat Bapak tahu, beliau spontan berkomentar,"Wah, ini Ahad-Senin libur! Kantor asuransinya baru buka Selasa." Â Tanpa banyak bicara, adik saya bergegas menuju ATM BCA terdekat dari restoran.
"Sudah dibayar baru saja. Â Beres, Pak," ujarnya setelah dari ATM. Â "Aduh, masih muda tapi gampang lupa bayar tagihan. Â Untung sekarang ATM di mana-mana," kata Ibu. Â "Kan ada PRIMA Payment Solution ini. Â Tenang, Bu!" sambar adik saya sambil nyengir kuda. Â "Aman pula sistemnya," lanjut saya. Â Â
Aman untuk Lintas Usia dari Masa ke Masa
Saat status 'P' (Pasti) dan 'R' (Resmi) memukau kaum senior serta fitur 'I' (Internet) plus 'M' (Mobile) memikat generasi digital, maka jaminan 'A' (Aman) dari jaringan PRIMA adalah kebutuhan semua usia. Â Sejak 2017, PRIMA ikut serta dalam program pemerintah yaitu GPN (Gerbang Pembayaran Nasional).
     Kartu ATM dalam Jaringan PRIMA yang berlogo GPN otomatis memiliki fitur chip yang sudah dilengkapi dengan secured with encryption.  Keamanan data nasabah pun lebih terjaga karena keseluruhan transaksi perbankan dilakukan di dalam negeri melalui jaringan domestik, termasuk PRIMA.
Jaringan PRIMA juga memberi rasa aman saat transaksi di luar negeri. Â Seorang adik sepupu sempat bingung ketika hendak study trip ke Malaysia. Â Paman dan Bibi saya (orang tuanya) awalnya ngotot memberikan uang saku (tunai) untuk ditukar ke money changer sesampainya di Kuala Lumpur.
Namun, sepupu saya enggan membawa banyak uang tunai. Â Maklumlah, itu kali pertamanya ke luar negeri. Â Win-win solution pun tercapai sebelum dirinya berangkat. Â Kartu ATM berlogo PRIMA bisa dipakai di mesin ATM berlogo MEPSÂ (Malaysia), ITMX (ATM Pool, Thailand), KFTC (EXK, Korea Selatan), leganya!
Fitur PRIMA Transaksi Internasional tersebut adalah layanan yang memberikan kemudahan transaksi ATM lintas negara (Cross Border) melalui jaringan APN (Asian Payment Network). Â Waktu mengetahui ini, para sesepuh di keluarga langsung semangat jalan-jalan ketiga negara tersebut hehehe...
Sebagai pemakai (setia) kartu Flazz, saya juga merasa lebih aman saat hendak mengisi ulang saldo Flazz yang merupakan edisi kerjasama dengan Kompasiana tersebut. Fitur PRIMA Top-Up Uang Elektronik kini dapat dilakukan dari mitra bank ATM Prima yang saya miliki rekeningnya yaitu Bank Danamon.
Kerjasama PRIMA dengan Gojek dan OVO juga membuat keluarga saya lebih nyaman ketika bepergian bersama. Dompet berisi kartu ATM PRIMA membuat kami tak khawatir kecopetan dibandingkan saat harus membawa banyak uang tunai. Â Pastinya, mudah pakai PRIMA memang sesuai untuk lintas usia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H