Masa depan kemajuan pertanian Indonesia ada di tangan para generasi muda yang menguasai teknologi terkini (Dokumen Pribadi/Lokasi: Museum Pertanian Bogor)
Generasi Millenial dan Z adalah generasi yang telah terbiasa dengan teknologi digital (
technology savvy). Â Pengoperasian
Smart Farming secara otodidak bukanlah masalah bagi mereka. Â Namun, pendidikan dan pelatihan pertanian secara formal tetap mereka perlukan.
Untuk mencetak lebih banyak agropreneur sukses dengan Smart Farming, Kementan telah mengubah Sekolah Tinggi Pertanian (STTP) menjadi Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan). Â Kini, kurikulum Polbangtan didominasi praktik (60%) dan sisanya teori (30%).
Keberadaan Museum Pertanian Bogor yang menghadirkan Galeri Pertanian Masa Depan juga bisa menarik minat generasi muda untuk bertani. Â Di lantai 3 museum pertanian terbesar di Asia Tenggara tersebut, pengunjung dapat melihat replika drone dan autonomous tractor.
Peran universitas dalam membentuk professional farmer harus terus diperluas. Â IPB bekerjasama dengan WUR Netherlands dan Universitas Zurich (UZH) Swiss dalam Smart Farming. Â Albert Einstein adalah salah satu alumni dari universitas terbesar di Swiss tersebut.
Pemberantasan hama dan penyakit tanaman menjadi lebih efisien dan efektif dengan drone pada Smart Farming (Dokumen Pribadi/Lokasi: Museum Pertanian Bogor)
Sementara itu, UGM juga menjalin kerjasama dengan
Indonesia Climate Change Trust Fund (ICCTF) dalam metode
System of Rice Intensification (SRI) di Sumba Timur. Â SRI yang berbasis web dan android tersebut dapat
meningkatkan produktivitas padi hingga 3 ton per hektar.
Kaum muda Indonesia harus mulai menyadari bahwa pertanian tak lagi identik dengan lumpur dan upah minim.  Adanya aplikasi pemasaran produk pertanian (Agricutural Marketing Apps) yaitu etanee dan Tanijoy adalah bukti pertanian dapat dikelola dengan smartphone.
Promosi via marketplace produk pertanian secara digital layak dijadikan salah satu keahlian petani profesional (Dokumen Pribadi/Lokasi: Museum Pertanian Bogor)
Tahun 2045 menyisakan 25 tahun. Â Target Indonesia sebagai
Lumbung Pangan Dunia, termasuk sampai Eropa, dengan
 TOP Smart Farming oleh
millennial agropreneur dapat menjadi kenyataan dengan kerjasama Kementan dan seluruh masyarakat. Â Salam pertanian masa depan. Â Â Â Â Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Gadget Selengkapnya